Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO GoTo Kelebihan Permintaan 15,7 Kali, Analis: Investor Lebih Tertarik dengan Masa Depan

Kompas.com - 09/04/2022, 13:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 15,7 kali.

Padahal, jumlah saham perdana yang akan dilepas hanya 3,43 persen dari seluruh saham yang ada.

Berdasarkan catatan Indo Premier Sekuritas, salah satu underwriter IPO GoTo, jumlah investor yang berpartisipasi mencetak rekor yakni lebih 299.000 single investor identification (SID), dengan sebagian besar adalah investor ritel.

Baca juga: Langkah GoTo Bagikan Saham ke Mitra Driver Dinilai Bisa Diikuti Startup Lain

Sebagai pembanding, saat IPO PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), jumlah pemesanan saham mencapai 100.000 SID, dengan kelebihan permintaan hingga 8,7 kali.

SID adalah nomor identitas tunggal yang dikeluarkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepada investor. Seorang investor hanya memiliki satu nomor SID dan menandakan pemiliknya telah terdaftar secara resmi sebagai investor di pasar modal.

"Minat tinggi pasar membuat pesanan saham GoTo mengalami kelebihan permintaan hingga 15,7x. Ini sebuah momen bersejarah, serta menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG yang beberapa kali sudah mencetak all time high,” kata CEO Indo Premier Sekuritas Moleonoto The dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (9/4/2022).

“Pencapaian ini menunjukkan ketertarikan luar biasa publik terhadap bisnis model dan prospek masa depan GoTo. Rekor baru berhasil tercipta," tambah dia.

Data pemesanan saham yang dirilis oleh underwriter bisa menjadi petunjuk bahwa perdagangan hari pertama saham GOTO pada Senin (11/4/2022) akan semarak karena banyak investor belum mendapatkan saham IPO sesuai target.

Sesuai aturan penjatahan, fixed allotment atau penjatahan pasti maksimal 97,5 persen dari total IPO. Artinya, porsi pada general pooling atau minimal 2,5 persen total IPO. Bila oversubscribed maka jumlah saham yang didapat oleh setiap investor akan berkurang dari jumlah pemesanan.

Oversubscribed GoTo yang sangat tinggi bisa memancing investor asing untuk berburu saham startup dengan ekosistem terbesar di Indonesia ini. Pasalnya, GoTo dan underwriter memprioritaskan investor lokal dalam IPO kali ini.

Situasi ini membuat perdagangan hari pertama akan semakin menarik untuk dicermati.

Analis Kanaka Hita Solvera (KHS) Andhika Cipta Labora menambahkan, kelebihan permintaan menandakan bahwa investor optimistis dengan prospek GoTo ke depannya. Padahal, melalui publikasi prospektus dan paparan publik, manajemen telah menjelaskan kinerja perusahaan yang masih merugi.

"Perkembangan terakhir ini memperlihatkan dengan sangat jelas bahwa investor lebih tertarik dengan masa depan bisnis GoTo, ketimbang masa lalunya," ujar dia.

Ia menilai, saham GoTo ke depannya masih berprospek baik, karena perusahaan ini memiliki ekosistem luas terbentuk dari Gojek, GoPay, Tokopedia, GoTo Financial, dan Bank Jago yang sudah memiliki posisi cukup mapan dalam persaingan di sektor masing-masing.

Baca juga: GoTo Listing Pekan Depan, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Atas dasar itu, perdagangan saham GoTo diperkirakan akan menarik jika mengacu kepada tingginya permintaan di masa penawaran umum. Faktor pemicu lainnya adalah keberadaan GoTo sebagai pendatang baru di daftar 10 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar.

“Tentu akan semarak diperdagangankan karena GoTo sendiri akan masuk 5 besar saham terbasar market cap-nya di BEI dan juga nominal saham terjangkau oleh investor ritel,” kata Andhika.

Sebagai informasi, GoTo akan melepas 46,7 miliar saham Seri A yang merupakan gabungan antara saham baru yang diterbitkan dan saham treasuri (untuk opsi penjatahan lebih). Ini menjadikan IPO GoTo sebagai IPO terbesar ketiga di Asia serta kelima di dunia sepanjang tahun 2022 ini.

Perseroan telah menetapkan harga IPO final Rp 338 per saham sehingga total dana segar yang diraih mencapai Rp 15,8 triliun atau setara 1,1 miliar dollar AS. Sehingga, nilai kapitalisasi pasar GoTo diperkirakan akan mencapai Rp 400,3 triliun atau setara 28 miliar dollar AS.

Baca juga: Sederet Nama Besar di Balik IPO GoTo, dari SoftBank hingga Alibaba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com