Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Produktivitas, Kementerian BUMN Ajak Petani Karo Gabung Program Makmur

Kompas.com - 09/04/2022, 22:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong perluasan program Makmur yang memberikan bantuan kepada petani dari berbagai aspek. Kali ini Kementerian BUMN pun mengajak para petani di Kabupaten Karo, Sumatera Utara untuk ikut program tersebut.

Melalui Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga dilakukan sosialisasi program Makmur kepada petani yang berada di Kabupaten Karo. Ia bilang, program ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Karo yang sekitar 75 persen merupakan seorang petani.

“Tanah Karo ini kan 75 persen nya petani. Saya sudah keliling ke 11 titik Makmur dan ternyata Karo belum masuk program Makmur," ujar dia seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/4/2022).

Baca juga: Menteri BUMN: Telkom dan Telkomsel Harus Berinovasi untuk Ekosistem Digital Indonesia

Menurut dia, program Makmur menjadi salah satu upaya dan solusi yang diberikan pemerintah kepada petani untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari usaha tani.

Lantaran program ini merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan segala bentuk kebutuhan pertanian, mulai dari project leader, pihak asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, offtaker, dan pemerintah daerah.

"Program Makmur ini bisa bantu petani Karo untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi. Terbukti kita di Karawang peningkatan produktivitasnya mencapai 30 persen," kata Arya.

Selain itu, ia menilai, program Makmur mampu menjawab tantangan yang selama ini dihadapi oleh para petani, seperti keluhan mengenai ketersediaan pupuk. Lewat program ini, Arya memastikan kebutuhan pupuk petani akan lebih terjamin, apalagi pupuk yang dimanfaatkan merupakan non subsidi atau komersil.

Program Makmur ditawarkan untuk dilaksanakan di atas lahan seluas 200 hektar untuk komoditas jagung di Kabupaten Karo. Acara sosialisasi ini juga dihadiri oleh petani hortikultura, petani serewangi, petani jagung, petani kopi, dan petani binaan Bank BRI.

Arya meminta kepada BUMN yang terlibat dalam program Makmur khususnya Pupuk Indonesia untuk menindaklanjuti dari sosialisasi pada petani Karo. Ia pun berharap para petani Karo dapat bergabung dalam program Makmur yang diluncurkan Erick Thohir sejak Agustus 2021.

"Jadi langsung saja Pupuk Indonesia bersama dengan ID Food, BRI, Jasindo untuk follow up. Ada petani yang tadi minta untuk uji tanah dan petani yang kesulitan pendanaan. Supaya makin banyak lagi petani yang terbantu dengan program Makmur," pungkasnya.

Sebagai informasi, hingga Maret 2022, program Makmur sudah dilaksanakan di atas lahan seluas 92.884 hektar dan diikuti oleh 37.818 orang petani yang tersebar di beberapa wilayah.

Baca juga: Erick Thohir: PLN Jantungnya Indonesia...

Seperti di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara.

Adapun dari lahan seluas 92.884 hektar itu, terdiri dari beberapa komoditas seperti padi di lahan seluas 18.212 hektar dan diikuti oleh 15.625 petani. Sawit di lahan seluas 47.102 hektar dan diikuti 10.643 petani, serta tebu di lahan seluas 17.721 hektar dan diikuti oleh 5.753 petani.

Selanjutnya, komoditas jagung di lahan seluas 7.596 hektar dan diikuti oleh 2.932 petani. Hortikultura di lahan seluas 1.955 hektare dan diikuti oleh 2.589 petani, serta perkebunan rakyat di lahan seluas 298 hektare dan diikuti 276 petani.

Baca juga: Pertamina Prime, Tangker Raksasa Milik BUMN tapi Berbendera Panama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com