UPAYA perundingan antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang di antara mereka terus bergulir. Sehingga, masyarakat dunia berharap besar pertikaian bersenjata bisa berakhir.
Kita anggap saja harapan ini bisa diwujudkan secepatnya. Namun, masalah yang muncul sebagai akibat peperangan yang berkecamuk tentu saja tidak akan bisa diselesaikan dengan cepat begitu gencatan senjata antara kedua negara dapat dicapai.
Salah satu masalah yang sepertinya akan sulit diselesaikan dengan cepat adalah disrupsi yang sudah mengharu-biru dalam sektor pelayaran mondial.
Tetapi perlu digarisbawahi bahwa disrupsi itu sudah terjadi jauh sebelum perang Rusia versus Ukraina meletus. Perang itu hanya makin memperburuk situasinya.
Ambil contoh, sebelum perang, dunia pelayaran sudah mengalami, antara lain, kelangkaan peti kemas, berkurangnya ruang muat kapal peti kemas, kelebihan pasokan peti kemas. Lalu, terjadilah perang.
Muncul masalah baru dalam bentuk naiknya harga bunker (BBM kapal), naiknya harga/premi asuransi, dalam bentuk war risk surcharge, naiknya rate sewa kapal dan berbagai kenaikan lainnya.
Harga bunker naik karena harga minyak mentah sudah terbang tinggi terlebih dahulu, melebihi 100 dollar AS per barel.
Sementara war risk surcharge dinaikan oleh pengurus klub P&I karena kapal-kapal yang mereka tanggung banyak yang kena rudal dan ranjau.
Dalam kalimat lain, mereka berlayar di perairan yang berisiko tinggi alias high risk area.
Sekadar catatan, P&I (kepanjangannya protection and indemnity) adalah salah satu jenis perlindungan bagi kapal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.