Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teliti Sebelum Beli Tiket Mudik, Kemenhub Larang Bus Pariwisata Disewa untuk Pulang Kampung

Kompas.com - 10/04/2022, 15:05 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta pemudik teliti sebelum membeli tiket bus untuk mudik lebaran. Imbauan ini menyusul maraknya tawaran mudik menggunakan bus pariwisata.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi meminta masyarakat menghindari tawaran mudik itu. Pasalnya, angkutan mudik lebaran sudah diatur dengan bus-bus legal. Bus dengan operator legal ini pun perlu memenuhi standar layanan dan keselamatan sehingga lebih aman.

"Kalau bus pariwisata dipakai untuk disewa mudik juga tidak boleh, ini saya tegaskan. Kalau masih ada dan dengan tarif yang tidak sesuai, maka mohon pertimbangkan dengan baik kalau kecelakaan nanti," ucap Budi dalam siaran pers, Minggu (10/4/2022).

Baca juga: Cek Kesiapan Bus Jelang Mudik Lebaran, Kemenhub: Malu Kalau Bus yang Dipakai Masyarakat Sampai Ada Gangguan...

Budi meminta Organda membangun komitmen untuk memberantas angkutan mudik yang ilegal. Selain soal keselamatan, bus pariwisata tidak boleh memanfaatkan peluang dari banyaknya pemudik usai dua tahun pemerintah melarang mudik Lebaran.

"Saya ingatkan kembali jangan sampai terjadi demikian memanfaatkan peluang banyaknya masyarakat yang akan mudik tapi hal ini melanggar regulasi. Mudah-mudahan dari operator akan ada komitmen memberantasnya karena merugikan bus-bus lainnya juga yang sudah legal," beber Budi.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo menuturkan pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan untuk angkutan Lebaran tahun 2022.

Salah satu persiapannya, mengkoordinasikan angkutan Lebaran dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), termasuk mengawasi rampcheck.

Baca juga: Truk Dilarang Melintas saat Mudik, Catat Tanggalnya

"Untuk angkutan Lebaran, seluruh sarana yang digunakan dari Jakarta telah siap beroperasi dan sudah memenuhi persyaratan teknis maupun laik jalan sebagaimana inspeksi keselamatan yang kami lakukan,” urainya.

Lebih lanjut Syafrin mengimbau seluruh operator bus untuk menyiagakan seluruh pengemudi yang akan ditugaskan pada masa mudik. Pengemudi harus sehat secara fisik, rohani, dan sudah tes urine serta kesehatan.

"Paling tidak dapat diidentifikasi apakah pengemudi tersebut dalam kondisi terbaik atau tidak. Kalau tidak siap, maka akan diminta pengemudi pengganti,” ucap Syafrin.

Sementara mengenai kesiapan administrasi, jajarannya bakal melakukan pengendalian lapangan.

“Kami minta PO untuk melengkapi dan melakukan kir perpanjangan uji berkala maupun kartu pengawasan. Kami harapkan di masa angkutan Lebaran ini sudah siap,” tandas dia.

Baca juga: Update Tarif Tol Surabaya-Solo untuk Mudik Lebaran 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com