JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik dan mendukung langkah Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS), dalam mengupayakan hilirisasi hasil inovasi.
Salah satu inovasi yang tengah diupayakan hilirisasinya oleh IKA ITS adalah formula pembenahan tanah R5.
Dengan menggunakan R5, tanaman padi bisa dipanen hingga 4-5 kali hanya dalam sekali tanam, tanpa perlu penanaman benih lagi. Hasilnya pun, cukup menjanjikan.
Baca juga: Luhut: Mimpi Kita, Pemerintahan Mendatang Dapat Sistem yang Bagus...
“Saya mengundang IKA ITS untuk masuk ke dalam program food estate di Kalimantan Tengah, lewat inovasi Padi Ratun R5 ini,” ujar Menko Luhut, dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Minggu (10/4/2022).
“Kami ingin tahu, apakah R5 cocok untuk lahan food estate di Kalteng, yang tantangannya di sana saat ini, kelebihan air di tanahnya," kata Menko Luhut.
Sementara itu Ketua Umum IKA ITS Sutopo Kristanto, menjelaskan R5 dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, sehingga bisa menjadi komplementer.
Dia mengatakan, dengan menggunakan R5, akar tanaman lebih dalam masuk ke tanah, dan lebih banyak jumlahnya, sehingga tahan terhadap terpaan angin.
Baca juga: Peran Luhut di Balik Kenaikan Harga Pertamax
“Dengan menggunakan R5 juga meningkatkan produksi gabah daerah dan nasional dengan luas lahan yang sama, sehingga mendukung ketahanan pangan dan swasembada beras,” kata Sutopo.
Menurut Sutopo, melalui special purpose vehicle (SPV) yang telah dibentuk, nantinya IKA ITS akan melibatkan BUMN dan BUMDesa, dalam pendirian pabrik penghasil R5, di Jawa Timur dan Jawa Barat, khususnya di sentra-sentra produksi pangan.
“Langkah tersebut dalam rangka membangun industri dan scale up product, sehingga mampu menjadi bagian penting dari salah satu pilar pembangunan ekonomi berkelanjutan,” tuturnya.
Sutopo menjelaskan, IKA ITS sangat mengharapkan, langkah industrialisasi R5 tersebut, menjadi recuring income.
“Recuring income akan kami kelola dan seluruhnya akan kami serahkan sebagai bagian dari pengembangan dana abadi ITS,” ucapnya.
Baca juga: Luhut: Sejak Diumumkan Jadi Syarat Mudik, Vaksinasi Booster Meningkat Cukup Tinggi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.