JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, membahas sejumlah skenario manajemen rekayasa lalu lintas bersama Korlantas Polri pada Minggu, (10/4/2022). Rekayasa lalu lintas ini bakal diterapkan pada masa mudik Lebaran tahun 2022.
Budi menuturkan, ada beberapa rekayasa yang diterapkan, mulai dari sistem satu arah atau one way, contra flow, buka-tutup jalur, pengalihan jalur, ganjil-genap, dan rekayasa lalu lintas lainnya. Diskresi rekayasa lalu lintas akan dilakukan dan diputuskan oleh Korlantas Polri.
“Penyiapan rekayasa lalu lintas telah disiapkan jauh-jauh hari oleh Korlantas Polri, bersama Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dan Jasa Marga, dengan melakukan simulasi-simulasi sehingga dapat diprediksi berapa rasio kemacetan yang akan terjadi,” jelas Budi dalam siaran persnya, Minggu.
Baca juga: Persyaratan dan Cara Daftar Mudik Gratis 2022 Kemenhub via Online
Nantinya, jenis rekayasa lalu lintas akan segera disampaikan oleh Korlantas Polri. Kemudian, akan disosialisasikan lebih lanjut kepada masyarakat.
Pasalnya kata Budi, keselamatan, kelancaran, dan disiplin protokol kesehatan menjadi sebuah keharusan.
“Dengan animo masyarakat yang tinggi untuk mudik, kita ingin mengatur perjalanan mudik yang aman dan sehat," ucap dia.
Kakorlantas Polri Irjen. Pol. Drs. Firman Santyabudi menambahkan, pengumuman skenario manajemen rekayasa lalu lintas akan diumumkan paling lambat minggu ini.
Dia memprediksi, ada 85 juta orang yang akan mudik, dengan sekitar 47 persen menggunakan jalur darat.
"Untuk itu perlu diatur pergerakannya. Kami harapkan kesadaran dari para pengemudi dan pengguna jalan yang nantinya akan terkena dampak pengaturan rekayasa lalu lintas,” ujar Firman.
Sementara, Kepala Badan Pengelolaan Jalan Tol Danang Parikesit menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan 2.500 km jalan tol yang akan dioperasikan selama periode mudik lebaran tahun 2022.
Ia memastikan, mulai H-10 masa mudik, tidak ada jalan tol yang berlubang dan tidak ada konstruksi di jalan tol yang dapat mengganggu mobilitas masyarakat.
"Kami juga pesan agar memastikan untuk menjaga kondisi kendaraan dengan baik, kondisi kesehatan diri yang fit. Kami juga bahas untuk tidak memfungsikan gate Palimanan sehingga tidak ada antrian di sana," ucap Danang.
Adapun berdasarkan survei Balitbanghub, ada sejumlah daerah yang paling krusial di masa mudik tahun ini. Daerah dengan pemudik paling banyak, yakni dari Jawa Timur 14,6 juta orang, Jabodetabek 14,3 juta, dan Jawa Tengah 12,1 juta.
Lalu daerah tujuan terbanyak, yakni daerah Jawa Tengah 23,5 juta orang, Jawa Timur 16,8 juta, dan Jawa Barat 14,7 juta. Untuk arus puncak diprediksi terjadi pada 29-30 April 2022, sementara arus balik terjadi pada 8 Mei 2022.
Baca juga: Ini Ruas-ruas Jalan yang Berpotensi Terjadi Kemacetan Saat Mudik Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.