CIMB Niaga Finance Genjot Bisnis Lewat Percepatan Inovasi Digital

JAKARTA, KOMPAS.com - PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) akan mengoptimalisasikan inovasi digital untuk menggenjot bisnisnya.

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengatakan, perusahaan akan terus mengejar percepatan full digital bussiness.

"Digitalisasi ini telah kami mulai sejak tahun 2020 dengan adanya CNAF Mobile. Kemudian di tahun selanjutnya kami punya lelang online," kata dia dalam konferensi pers Senin (11/4/2022).

Baca juga: CIMB Niaga Bakal Bagikan Dividen Tunai Rp 2,34 Triliun, Ini Jadwalnya

Untuk meningkatkan produktivitas sales, perusahaan memperkenalkan sales control management system. Ia mengatakan, aplikasi ini dapat mengontrol dan memonitor aktivitas sales.

Aris mengungkap, strategi ini merupakan modal untuk merangkul lebih banyak calon debitor berkualitas, yang notabene lebih melek soal gadget dan teknologi informasi (TI). Sehingga debitor memiliki perhatian terhadap kemudahan, kecepatan, dan kualitas layanan.

Selain itu, tahun ini CIMB Niaga Finance berencana mengadakan pameran virtual. Ia berharap, ini dapat memberikan pengalaman membeli mobil secara daring untuk pelanggan.

"Virtual exibition ini adalah yang pertama  dimiliki multifinance, pameran berbasis 3D. Kami berpartner dengan brand BMW, Privy ID, dan YouTuber Otomotif, Fitra Eri," urai dia.

Baca juga: CIMB Niaga dan Sun Life Indonesia Perkuat Kerja Sama Bancassurance

Ia menambahkan, perusahaan saat ini sedang mendorong penggunaan electronic form application.

Saat ini, CNAF juga telah mengembangkan proses digital akuisisi. Proses ini Aris akui lebih cepat dan sederhana karena menggunakan engine scoring.

"Pengajuan kredit kendaraan motor di CNAF di bawah satu jam," tandas dia.

Sebagai informasi, CIMB Niaga Finance telah membukukan laba bersih (audited) sebanyak Rp 243,92 miliar pada tahun 2021.

Hasil tersebut naik sebesar 8,5 persen secara tahunan dibandingkan posisi tahun 2020 sebesar Rp 224,81 miliar.

Baca juga: CIMB Niaga Bukukan Laba Bersih Konsolidasian Rp 4,1 Triliun