Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Melandai, Nilai Restrukturisasi Kredit BNI Sisakan Rp 69,6 Triliun per Maret 2022

Kompas.com - 11/04/2022, 21:20 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan, nilai restrukturisasi kredit nasabah perbankan terdampak Covid-19 terus menurun, seiring dengan membaiknya perekonomian nasional.

Penurunan tersebut dirasakan oleh PT Bank Negara Indonesia atau BNI (Persero) Tbk, yang mencatatkan outstanding kredit restrukturisasi sebesar Rp 69,63 triliun per Maret 2022.

Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom mengatakan, nilai restrukturisasi kredit tersebut turun dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 72,13 triliun.

Ia menjabarkan, outstanding restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 didominasi oleh segmen trading, restaurant & hotel dengan porsi 27,1 persen, konstruksi 19,3 persen, dan manufaktur 16,9 persen.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Ramadhan dan Lebaran, BNI Siapkan Uang Tunai Rp 17,81 Triliun Per Minggu

"BNI tidak hanya mampu mencatatkan pertumbuhan kredit positif tetapi juga peningkatan kualitas kredit yang utamanya terlihat dari baki restrukturisasi kredit yang semakin rendah," kata dia, kepada Kompas.com, Senin (11/4/2022).

"Pelaku usaha terdampak mulai semakin percaya diri prospek kinerja bisnisnya sehingga sudah dapat melakukan cicilan seperti sebelum pandemi," tambah Mucharom.

Guna mengantisipasi berakhirnya waktu pelaksanaan kebijakan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 yang jatuh pada Maret 2023, BNI telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga kualitas kredit.

Strategi pertama yang disiapkan BNI, Mucharom bilang, ialah melakukan program penyehatan kinerja debitur secara komprehensif dan termonitor.

Baca juga: Jumlah Transaksi BNI Melalui QRIS Tembus Rp 297 Miliar

"Hal ini mendorong tren perbaikan kualitas debitur restrukturisasi juga membuat NPL semakin turun," ujarnya.

Selain itu, BNI juga melakukan upaya-upaya downsize melalui percepatan penjualan aset secara mandiri atau lelang yang diharapkan memperkuat aset lancar BNI tahun ini.

Adapun pada tahun lalu, BNI mencatatkan penurunan 60 basis poin NPL secara tahunan pada akhir 2021 menjadi 3,7 persen dari 4,30 per.

"Per maret 2022, posisi NPL BNI telah berada pada 3,46 persen," ucap Mucharom.

Asal tahu saja, data OJK menunjukan, nilai restrukturisasi kredit perbankan sebesar Rp 638,2 triliun pada Februari 2022. Nilai ini menyusut 4,63 persen dari posisi Januari 2022 sebesar Rp 654,6 triliun.

Jika dibandingkan posisi tertinggi restrukturisasi kredit, yakni pada Desember 2020 sebesar Rp 829,7 triliun, nilai restrukturisasi kredit pada Februari 2022 telah menurun 23,08 persen.

Baca juga: BNI Lelang Agunan Kredit Macet Senilai Rp 4 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com