Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Ultramikro dan UMKM Naik Kelas, BRI Perkuat Ekosistem Digital

Kompas.com - 12/04/2022, 06:04 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBRI mempertegas posisinya sebagai bank yang fokus pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui ekosistem digital. 

Hal itu seiring dengan fokus utama pemerintah dalam pemberdayaan usaha ultramikro dan UMKM. Sektor ini memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi nasional.

Pemerintah menargetkan rasio kredit ke UMKM sebesar 30 persen pada 2024, maka dibentuk pula holing ultramikro (Umi) agar dapat memberikan pembiayaan murah dan cepat kepada pelaku UMKM. Digitalisasi UMi dan mikro pun menjadi landasan utama untuk mencapai pemberdayaan ini.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, transformasi digital merupakan upaya menjawab kebutuhan masyarakat atas layanan keuangan yang mudah, terjangkau, dan terintegrasi.

Baca juga: Nilai Restrukturisasi Terus Menurun, Ini Strategi BRI Jaga Kualitas Kredit

Pendampingan pelaku UKM secara online dilakukan BRI melalui platform digital Bisnis to customer (B2C) yang menghubungkan pelaku usaha UKM dengan para pembeli secara langsung melalui aplikasi jual-beli komoditas secara daring.

“Platform ini juga memberi kemudahan berupa dana talangan kekurangan modal. Tidak ada bunga dan jaminan,” kata Supari dalam keteranganya dikutip Selasa (12/4/2022).

Aplikasi yang dibangun pada akhir 2020 itu menjadi embrio menuju UMKM naik kelas. Supari berharap melalui aplikasi PARI masyarakat semakin sejahtera dan usaha yang dikelola semakin maju.

“Platform daring tersebut adalah embrio untuk membentuk blockchain UMK, tinggal diberi tracking, logistik, dan pencatatan. Terbesar di wilayah Lampung, Kendal, Medan,” sebutnya.

Menurut Supari, sebagai bentuk mendukung UMKM, pihaknya membangun dan mengembangkan outlet pemberdayaan pelaku UMKM yang nantinya secara offline dapat dimanfaatkan sebagai sarana penjualan produk mereka.

Outlet tersebut menjual produk dari berbagai pelaku UMKM binaan BRI dari dari seluruh Indonesia. Produk usaha yang dijual platform ini cukup beragam, dimulai dari buah, sayur, frozen food, makanan dan minuman siap santap, hingga makanan ringan/cemilan-cemilan khas daerah.

Dia mengatakan, selama ini produk klaster masih terbatas di wilayah sekitaran kelompok usaha. Media pemasaran produk juga masih terbilang tradisional sehingga produk menjadi kurang dikenal oleh masyarakat luas.

Adapun pembentukannya, akan sangat membantu para pelaku usaha di sektor tersebut. Supari optimistis kultur tenaga pemasar BRI dapat menjadi lebih kuat, khususnya mantri sebagai advisor pelaku UMKM.

Supari menyatakan, BRI mempunyai format efisiensi karena pelaku UMKM bisa melakukan asesmen kebutuhan mereka untuk naik kelas seperti apa. Dengan 23 juta data terintegrasi, pihaknya bisa melakukan profiling data agar UMKM lebih berdaya saing.

Supari menyebutkan,  pihaknya juga telah mengintegrasikan data UMi tersebut dengan lembaga terkait, di antaranya terhubung dengan Kementerian Investasi terkait digitalisasi, mendapat perizinan dan sertifikasi halal.

BRI telah memiliki format pemberdayaan yang berupa modul lengkap pemberdayaan on site maupun digital. "Pemberdayaan on site bisa kami lakukan dengan Rumah BUMN, kemudian dengan Kemenkop UKM, dan beberapa asosiasi dan pihak-pihak universitas," kata Supari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com