Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinyatakan Gagal Bayar Utang, Rusia Tempuh Jalur Hukum

Kompas.com - 12/04/2022, 08:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat global S&P Ratings Global menyatakan, Rusia telah gagal membayar utang (default), karena menawarkan pembayaran dalam bentuk rubel, bukan dollar AS, kepada para pemegang surat utang.

Dilansir dari CNN, Selasa (12/4/2022), Rusia mencoba membayar surat utang pecahan dollar AS yang jatuh tempo pada 4 April 2022 dengan menggunakan mata uang rubel.

Terkait dengan hal tersebut, S&P Ratings memberikan status gagal bayar selektif (selective default) terhadap surat utang Rusia, karena investor tidak mungkin dapat mengubah rubel menjadi dolar AS yang setara dengan jumlah yang seharusnya jatuh tempo.

Baca juga: IMF: Rusia Terancam Gagal Bayar Utang karena Sanksi

Dengan demikian, ini menjadi kali pertama dalam kurun waktu satu abad terakhir Rusia gagal membayar utangnya.

Rusia memiliki tenggat waktu 30 hari sejak 4 April untuk membayarkan kewajibannya kepada para pemegang surat utang.

Namun demikian, S&P Ratings tidak meyakini, Rusia dapat melakukan pembayaran dalam bentuk dollar AS, mengingat adanya berbagai sanksi yang dijatuhkan oleh negara Barat.

Asal tahu saja, Rusia tidak bisa mengakses sekitar 315 miliar dollar AS cadangan mata uang asingnya, akibat sanksi yang dijatuhkan atas invasi yang dilakukan terhadap Ukraina.

Rusia siap ambil jalur hukum

Merespons gagal bayar tersebut, pemerintah Rusia berencana menempuh jalur hukum agar dapat membayarkan utangnya kepada para investor.

“Kami akan menuntut, karena kami melakukan semua tindakan yang diperlukan agar investor menerima pembayaran mereka," kata Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov.

“Kami akan menunjukan bukti pembayaran kami ke pengadilan, untuk memastikan upaya kami membayar dalam bentuk ruble, seperti apa yang kami lakukan dalam bentuk mata uang asing,” tambahnya.

Akan tetapi, Siluanov belum membeberkan pihak mana yang akan dituntut oleh Rusia.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan, segala bentuk gagal bayar yang terjadi bersifat buatan, sebab Rusia sebenarnya memiliki uang untuk membayar, namun tidak dapat mengaksesnya.

“Tidak ada landasannya untuk gagal bayar utang sesungguhnya,” ucap dia.

Baca juga: Dijatuhi Berbagai Sanksi, Rusia Terancam Default?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com