3. Bangun relasi dengan komunitas
Data yang diperoleh dari pemasaran produk digital dengan model D2C memungkinkan jenama untuk mempersonalisasi kampanye, surel marketing, hingga membangun komunitas. Dengan membangun komunitas, memberi kesempatan bagi konsumen sebagai anggota komunitas berkolaborasi dengan jenama untuk bersama-sama menciptakan nilai lebih dari produk dan layanan yang lebih bermanfaat. Keberhasilan membangun relasi komunitas nantinya akan menjadi kekuatan yang membedakan bisnis D2C masa kini dari pemain lama.
Baca juga: Berminat Buka Bisnis SPBU Shell? Ini Persyaratan Lokasinya
4. Tangkas hadapi perubahan dan giat berevolusi
Pada masa mendatang, akan banyak tantangan dan perubahan dalam perdagangan. Rantai pasokan, strategi pemasaran, dan sistem jenama yang ada, harus selalu diakselerasi dan dioptimalkan sesuai dengan perkembangan teknologi dan pola konsumsi masyarakat. Perusahaan yang masih belum berpikir visioner terhadap pergeseran platform, pasti akan tertinggal. Maka, bersiaplah.
Istilah D2C memang kian terasa kurang relevan dari hari ke hari. D2C adalah produk dari momen tertentu yang melambungkan segelintir pendatang awal pada masanya. Namun, lingkungan saat ini menunjukkan bahwa model bisnis ini tidak lagi dapat berdiri sendiri. Sukses hari ini membutuhkan kerendahan hati dan sikap mau terus beradaptasi dengan dasar-dasar bisnis di masa mendatang. Ketangkasan beradaptasi adalah kunci keberlangsungan bisnis itu sendiri.
(Penulis: Gabriella Thohir | Associate Skystar Capital | Skystar Capital - Pemodal Ventura - membantu akselerasi bisnis rintisan yang berfokus pada pendanaan awal)
Ingin mengembangkan startup Anda? Mari terhubung dengan Skystar Capital di akun resmi Instagram dan Linkedin kami!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.