Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Catat Tingkat Inklusi Pasar Modal Syariah Baru Capai 4 Persen

Kompas.com - 12/04/2022, 15:15 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat pemanfaatan atau penggunaan instrumen pasar modal syariah masih sangat rendah. Padahal, pasar modal syariah telah beroperasi 25 tahun di Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengatakan, hasil Survei Nasional Pasar Modal Syariah yang dilaksanakan pada 2021 menunjukan, tingkat inklusi pasar modal syariah baru mencapai 4 persen. Pada saat bersamaan, tingkat literasi pasar modal syariah baru mencapai 15 Persen.

"Data tersebut menunjukan bahwa masih cukup banyak ruang atau potensi dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah di Indonesia," ujar dia dalam Peluncuran Video Edukasi dan Video Sejarah Pasar Modal Syariah, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Erick Thohir: 25 Tahun Beroperasi, Pasar Modal Syariah Telah Teruji Waktu

Rendahnya tingkat inklusi pasar modal syariah selaras dengan hasil survei terhadap 5.016 responden survei yang menyatakan, baru 1 dari 10 orang responden menggunakan instrumen pasar modal.

Hoesen menilai, salah satu tantangan utama dalam meningkatkan literasi pasar modal syariah adalah terbtasnya literatur atau referensi terkait perkembangan pasar modal syariah.

Oleh karenanya, pada 2019, OJK telah menyusun buku modul pasar modal syariah, sebagai media pembelajaran terstruktur mengenai pasar modal syariah. Lalu, pada 2021 OJK telah memproduksi 13 video edukasi modul pasar modal syariah.

"Video edukasi tersebut diproduksi dalam rangka membantu masyarakat agar lebih mudah memahami isi dari buku modul pasar modal syariah," kata Hoesen.

Baca juga: Dapat Somasi Kedua dari Nasabah Kresna Life, Ini Jawaban OJK

Selain itu, OJK juga membuat video edukasi pasar modal syariah. Ini dibuat untuk memberikan pemahaman terkait latar belakang pasar modal syariah Indonesia kepada masyarakat.

"Video sejarah ini menjadi sangat berharga, karena dituturkan langsung oleh para pelaku sejarah pasar modal syariah Indonesia," tutur Hoesen.

Lebih lanjut Hoesen bilang, selama 25 tahun beroperasi, pasar modal syariah Indonesia telah mencapai berbagai milestone. Salah satu capaian utama yang telah dicetak ialah, nilai kapitalisasi pasar saham yang masuk daftar efek syariah telah mencapai Rp 4.254,5 triliun dan suku korporasi outstanding sebesar Rp 36,7 triliun.

Namun demikian, OJK menekankan, ke depan masih akan banyak tantangan yang dihadapi pasar modal syariah. Ini meliputi dinamika pasar dan isu global seperti perkembangan fintech dan sustainibility finance.

"Oleh karena itu peningkatan jumlah sumber daya manusia yang berkualitas, pengembangan variasi produk, serta dukungan infrastruktur yang memadai, menjadi fokus yang harus dicapai pasar modal syariah Indonesia ke depan," ucap Hoesen.

Baca juga: Somasi Tak Direspons, Nasabah Kresna Life akan Laporkan OJK dan Pejabat-pejabatnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com