Oleh: Jessica Aldrin, Dr. Ir. Rita Markus Idulfilatri, M.Psi.T, Dhindayanti Putri, M.Psi., Psikolog
Tugas seorang Human Resource (HR) adalah membuat penilaian tentang kandidat mana yang cocok untuk mengikuti proses rekrutmen.
Namun, dalam proses rekrutmen, keputusan HR seringkali dipengaruhi oleh prasangka bawah sadar (unconscious bias) (Yulita, 2021).
Pada proses awal perekrutan, nama, tempat lahir, atau foto pada Curriculum Vitae (CV) kandidat mungkin memiliki dampak pada keputusan.
Dengan kata lain, variabel tidak relevan tersebut dapat memengaruhi keputusan HR secara negatif (Pavlou, n.d.).
Keputusan yang tidak berhubungan dengan keahlian kandidat tersebut dapat memunculkan bias perekrutan atau hiring bias, yang akan berdampak pada proses rekrutmen karena penilaian kandidat menjadi tidak adil (Yulita, 2021).
Hiring bias membentuk prasangka yang diskriminatif terhadap kandidat. Salah satu contoh adalah ketika HR lebih menyukai satu kandidat daripada kandidat lainnya hanya karena kandidat pertama tampak seperti seseorang yang lebih mudah bergaul (Pavlou, n.d.).
Kandidat yang dinilai berdasarkan bias dapat kehilangan kesempatan karena variabel yang tidak terkait dengan kualifikasi atau deskripsi pekerjaan mereka (Yulita, 2021).
Apa itu hiring bias?
Hiring bias adalah pendapat atau perasaan dimiliki oleh rekruter tentang seseorang saat memutuskan apakah mereka memenuhi syarat untuk suatu pekerjaan atau tidak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.