Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Kenali Apa Itu Hiring Bias pada Rekrutmen Karyawan

Kompas.com - 13/04/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Silverstein (2021) menuliskan terdapat delapan jenis hiring bias yang sering terjadi, yakni:

1. Confirmation Bias

Bias konfirmasi adalah kecenderungan seseorang untuk memercayai informasi yang mendukung keyakinannya dan mengabaikan fakta yang bertentangan dengan keinginannya (Blount, 2017 dikutip dalam Naja dan Kholifah, 2020). Manusia melakukannya karena mereka percaya bahwa insting mereka benar dan akurat.

2. Affect Heuristics

Pengaruh heuristik adalah bentuk jalan pintas mental di mana manusia membuat keputusan berdasarkan perasaan mereka saat itu (Slovic et al., 2007 dikutip dalam Cherry, 2020).

Contohnya, seorang rekruter memutuskan seseorang dengan tato tidak kompeten karena mereka tidak menyukai atribut tersebut.

3. Halo Effect

Efek Halo terjadi ketika seseorang dipengaruhi oleh kesan awal yang baik dari orang lain (Permana, 2021).

Ketika bertemu orang lain yang dianggap memiliki kepribadian menarik, mereka cenderung membuat penilaian positif. Contohnya, seseorang yang mudah bergaul akan cenderung lebih disukai oleh orang lain.

4. Horn Effect

Efek Horn terjadi ketika seseorang dipengaruhi oleh kesan awal yang buruk dari orang lain (Raypole, 2020).

Bias memengaruhi penilaian Rekruter karena mereka percaya bahwa kandidat tidak mampu di pekerjaan A atau akan gagal di pekerjaan B.

5. Affinity Bias

Bias afinitas mengacu pada bagaimana seseorang secara tidak sadar tertarik pada orang lain yang diyakini mirip dengannya (Caccavale, 2021).

Contohnya, rekruter menganggap kandidat cerdas karena dari Universitas yang sama dengannya.

6. Beauty Bias

Bias ini menyatakan bahwa orang yang menarik akan menjadi lebih sukses. Manusia memiliki kecenderungan untuk percaya bahwa orang yang menarik akan menjadi sukses, dan sebagai hasilnya, mereka berhasil (Alexandra, 2020).

7. Conformity Bias

Bias konformitas terjadi ketika seseorang mengubah perilaku mereka mengikuti perilaku orang lain agar mereka diterima (Caccavale, 2021).

Contohnya ketika selesai wawancara, pewawancara akan berbagi pemikiran mereka. Kebanyakan orang pasti akan mengikuti keputusan mayoritas. Maka kandidat sudah dinilai secara tidak adil.

8. Gender Bias

Bias gender terjadi ketika Rekruter menampilkan preferensi untuk satu jenis kelamin (Silverstein, 2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com