Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Perang Rusia-Ukraina, 1,3 Miliar Dollar AS Modal Asing Keluar dari RI

Kompas.com - 13/04/2022, 09:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, aliran modal asing sudah keluar (net outflow) 1,3 miliar dollar AS dari pasar keuangan pada tanggal 31 Maret 2022.

Bendahara negara ini mengungkapkan, aliran modal asing tersebut keluar karena adanya peningkatan ketidakpastian global, termasuk karena eskalasi perang antara Rusia dan Ukraina yang belum berakhir hingga saat ini.

"Pasar keuangan domestik mengalami tekanan di mana investasi portofolio mengalami net outflow sebesar 1,3 miliar dollar AS sampai 31 Maret 2022," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual di Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Baca juga: Sebelum Tukar Valas, Simak Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, investor banyak merelokasi aset ke instrumen dan negara lain untuk melindungi nilai. Saat terjadi eskalasi dan tingginya ketidakpastian global, mata uang dollar AS banyak dicari investor.

Namun dia bilang, aliran modal asing yang keluar dari Indonesia lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara emerging lainnya.

"Tekanan net outflow ini bila dibandingkan dengan emerging market lainnya yang juga mengalami net outflow, masih relatif lebih rendah atau lebih baik," beber dia.

Lebih lanjut dia menjabarkan, volatilitas pasar keuangan ini lebih banyak didominasi oleh tekanan eksternal akibat perang Rusia-Ukraina. Perang yang berkecamuk ini turut membuat pemulihan ekonomi global terhambat.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Melaju di Zona Hijau di Awal Perdagangan

Ekspektasi pemulihan yang tadinya positif terhadap pemulihan ekonomi global seiring meredanya pandemi Covid-19, harus tertahan karena eskalasi perang yang terjadi di Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Terlebih, langkah-langkah pengenaan sanksi yang dilakukan oleh negara-negara G7 seperti AS dan Uni Eropa terhadap Rusia menekan volume perdagangan global di tengah masih terjadinya gangguan rantai pasok.

"Peperangan tersebut juga telah memicu kenaikan harga komoditas global secara sangat signifikan, terutama komoditas energi pangan, dan logam. Dan ini berdampak pada meningkatnya inflasi global," kata Sri Mulyani.

Sebagai informasi, keluarnya net outflow yang berpotensi pada meningkatnya volatilitas nilai tukar rupiah mampu ditahan dengan cadangan devisa RI yang masih tinggi. Tercatat pada Maret 2022, cadangan devisa RI mencapai 139,1 miliar dollar AS.

Jumlahnya setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri pemerintah. Standar ini berada di atas standar kecukupan internasional yang biasanya dihitung pada sekitar 3 bulan kebutuhan impor.

Baca juga: Pembatasan Shanghai Dilonggarkan, Harga Minyak Dunia Melonjak 6 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com