Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AAJI: Kini Pengawasan OJK di Pasar Modal dan IKNB Lebih Terintegrasi

Kompas.com - 13/04/2022, 12:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai masa kepengurusan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank tahun 2017-2022 Riswinandi berjalan dengan baik.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan, Kepala Eksekutif Pengawas IKNB telah berhasil mengintegrasikan fungsi pengawasan internal.

"Salah satunya pengawasan mengenai pelaporan investasi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank (LJKNB). Kini pengawasan OJK Pasar Modal dan IKNB lebih terintegrasi," kata dia Selasa (12/4/2022).

Baca juga: AAJI Berharap Dewan Komisioner OJK Terpilih Membawa Solusi bagi Masalah Industri Asuransi

Ia menambahkan, pihaknya mengapresiasi OJK karena proses perizinan produk dari regulator sudah lebih cepat. Menurut dia, integrasi layaknya pelaporan atau pengawasan investasi dapat dilakukan dalam hal perizinan produk. Harapannya, selain lebih cepat, prosesnya juga jadi lebih efektif dan efisien.

"Maksud saya, perizinan itu satu pintu saja. Mau itu IKNB, pasar modal, atau perbankan. Misal produk asuransi yang dipasarkan lewat kanal bancassurance itu masih harus izin ke pengawas IKNB dan Perbankan. Ini seharusnya satu pintu, jadi memang integrasi perizinan produk itu perlu," papar dia.

Selain itu, ia juga berharap adanya perluasan fungsi dari Satgas Waspada Investasi (SWI). Ia usul, adanya perluasan SWI menjadi suatu pengawas fraud di industri jasa keuangan.

Maksudnya, SWI dapat menjalankan fungsi yang lebih luas dan terukur dengan menangani berbagai macam fraud, baik di pasar modal, perbankan, termasuk di IKNB.

Baca juga: AAJI: DK OJK Baru Harus Percepat Pembentukan Lembaga Penjamin Pemegang Polis

Terakhir, ia berharap ada pertemuan reguler Dewan Komisioner OJK dengan pelaku industri, misalnya AAJI. Hal ini bertujuan untuk mencapai kesamaan persepsi antara regulator dan pelaku industri.

Pertemuan tersebut sekaligus dapat menjawab tantangan-tantangan yang mungkin masih akan bergulir ke depan.

"Jangan seperti menara gading. Ini maksudnya untuk menyamakan persepsi saja. Kedua, supaya ada arahan. Kalau mau regulator ke kanan, kita bisa ikuti ke kanan. Tapi bukannya sekarang tidak ada komunikasi, ini perlu diperkuat. Surat kita salama ini sudah cepat kok dijawab," kata dia.

Selanjutnya, Togar juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kepala Eksekutif IKNB OJK selama ini.

"Kita memang sempat usul agar Pak Riswinandi ini membuat suatu pencapaian hebat dalam masa kepemimpinannya. Pencapaiannya oke, apalagi dengan aturan terbaru SEOJK PAYDI," kata dia.

Walau begitu, ia bilang, ada sejumlah aturan yang sebetulnya kurang sepaham dengan pihak industri.

Misalnya, menyangkut rekaman audio dan video sebagai syarat. Namun demikian, Togar mengakui, aturan terbaru PAYDI membuat nasabah lebih nyaman dan aman.

Baca juga: AAJI: Kepala Eksekutif IKNB Baru Harus Selesaikan Urusan Asuransi Jiwa Bermasalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com