Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Schneider Go Green, Wadah Generasi Muda Berinovasi di Bidang Energi Berkelanjutan

Kompas.com - 13/04/2022, 17:26 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perkembangan teknologi digital harus dibarengi dengan daya kreativitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Tujuannya adalah menciptakan solusi inovatif untuk tujuan keberlanjutan.

Guna mewujudkannya, para talenta muda membutuhkan ruang kolaboratif untuk mengasah keterampilan yang berimbang antara aspek teknis (hard skill) dan non-teknis (soft skill).

Hal tersebut menjadi perhatian besar Schneider Electric. Untuk itu, perusahaan yang bergerak di bidang energi dan automasi ini mengadakan program Schneider Go Green.

Baca juga: Konsep Smart Living Jadi Kebutuhan Masyarakat, Schneider Electric Hadirkan Inovasi Baru

Schneider Go Green merupakan program pengembangan bakat dan mentoring yang diinisiasi oleh Schneider Electric sejak 2010.

Program tersebut menjadi ajang kompetisi global untuk memfasilitasi generasi muda mencari solusi dalam pengelolaan energi dan automasi industri yang berdampak positif terhadap lingkungan.

Pada Schneider Go Green 2022, terdapat lima kategori yang dikompetisikan, yakni Access to Energy, Homes of the Future, Plants of the Future, Grids of the Future, dan kategori terbaru De[coding] the Future.

Baca juga: Wujudkan Industri Hijau melalui Percepatan Transisi Energi Bersih dan Digitalisasi Pengelolaan Energi

HR Director Schneider Electric Indonesia and Timor Leste Sondang Saktion mengatakan, pihaknya secara khusus memberikan panggung bagi generasi muda perempuan untuk menunjukkan kemampuannya pada Schneider Go Green 2022.

“Kami mewajibkan setiap tim harus memiliki sedikitnya satu peserta perempuan. Peserta merupakan mahasiswa yang sedang mengambil studi S1 atau S2 di bidang studi bisnis, ilmu komputer, teknik, matematika, dan inovasi pemasaran,” ujar Sondang pada acara Schneider Electric Virtual Media Interview, Rabu (13/4/2022).

Pemenang dari ITB

Pada gelaran tahun ini, terdapat lebih dari 250 ide terkumpul. Hal ini menjadikan Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara dengan peserta terbanyak dari 10 negara yang berpartisipasi.

“Dari semua peserta yang telah berkompetisi, Tim SmartFOCS yang terdiri dari Yusiran, Herviyandi Herizal, dan Sagaria Arinal Haq dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi pemenang Indonesia Schneider Go Green 2022,” jelas Sondang.

Selanjutnya, tim SmartFOCS akan mewakili Indonesia berkompetisi di tingkat regional pada 27 April 2022.

Baca juga: Penguatan Infrastruktur Digital Jadi Kunci Industri e-Commerce Lebih Sustainable

Adapun tim SmartFOCS mengusung ide pengembangan Smart Floating Ocean Current dan Solar Hybrid Generation Power System (SmartFOCS Power) untuk membantu masyarakat pesisir yang membutuhkan listrik dengan energi baru terbarukan (EBT).

Perwakilan tim SmartFOCS Yusiran mengatakan, SmartFOCS Power merupakan teknologi hybrid yang mengintegrasikan pembangkit listrik fotovoltaik terapung dan turbin arus laut untuk menghasilkan energi.

Energi tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di pulau-pulau kecil yang sulit diakses oleh pembangkit listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Baca juga: Schneider Electric dan Kemendikbud Ristek Jalin Kerja Sama Perkuat Kompetensi SDM Vokasi Indonesia

“Hadirnya SmartFOCS Power dapat membantu masyarakat pesisir meningkatkan perekonomian dengan membuka peluang bisnis, seperti pabrik es dan bisnis perkapalan. Mereka juga tidak perlu khawatir terhadap kerusakan lingkungan karena salah satu nilai dari SmartFOCS Power adalah eco-friendly sehingga aman bagi lingkungan”, kata Yusiran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com