Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Targetkan Pembuatan Alsintan dalam Negeri, SYL: Harus di Atas 50 Persen

Kompas.com - 13/04/2022, 18:48 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, pengembangan industri alat mesin pertanian (alsintan) dalam negeri harus dilakukan secara serius dengan kerja keras.

Sebagai upaya nyata, kata dia, Kementerian Pertanian (Kementan) akan segera melakukan pembuatan alsintan dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tinggi.

“Pembuatan alsintan buatan dalam negeri tidak boleh terus berada di posisi 42 persen. Dalam jangka tiga sampai lima bulan ke depan harus di atas 50 persen,” imbuh SYL dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (13/4/2022).

Adapun target tersebut, lanjut dia, merupakan komitmen dan upaya nyata Kementan dalam mendorong semua industri alsintan dalam negeri agar tidak lagi mengimpor komponen alat mesin pertanian.

Baca juga: Lewat Alsintan, Kementan Jamin Ketersediaan Pangan Selama Ramadhan hingga Idul Fitri

Pernyataan itu SYL sampaikan saat melakukan kunjungan ke PT Sharprindo Dinamika Prima (SDP), Rabu.

Untuk diketahui, kunjungan tersebut merupakan salah satu komitmen Kementan kepada industri alsintan. Hal ini guna menggairahkan produksi sekaligus penggunaan alsintan karya anak bangsa.

"Hari ini, Rabu (13/4/2022), kami melihat produksi dari sebuah perusahaan milik anak bangsa yang memproduksi alsintan. Saya sangat bahagia di Ramadhan ini bisa diajak ke PT Sharprindo Dinamika Prima,” jelas SYL.

Lewat kunjungan tersebut, ia mengaku siap bekerja sama dengan PT Sharprindo Dinamika Prima untuk hadirnya Indonesia yang lebih baik.

Baca juga: Alsintan Dorong Modernitas Pertanian Sumatera Barat

Menurut SYL, perbaikan alsintan harus dilakukan apabila menginginkan bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

“Memang yang susah dibuat itu mesin,tetapi PT Sharprindo Dinamika Prima sudah bikin mesinnya. Artinya sudah selesai, masa harus terus impor," ucapnya.

SYL menilai mekanisasi pertanian berperan penting dalam menjadikan sektor pertanian semakin tangguh pada kondisi pandemi Covid-19.

Selama dua tahun pandemi, imbuh dia, Kementan terus menopang ketersediaan pangan.
Tak hanya pangan, Kementan juga menggagas kesejahteraan petani sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: HUT Ke-76 TNI AU, KASAU: Kita Turut Berperan dalam Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Pada masa pandemi Covid-19 diketahui pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di sektor pertanian paling besar dan positif, yaitu 16,4 persen.

"Percepatan ketersedian pangan ini karena dukungan alsintan. Patut kami berikan apresiasi yang besar terhadap produk-produk lokal yang turut berkontribusi dalam pembangunan pertanian," jelas SYL.

Apresiasi dari pihak terkait

Pada kesempatan yang sama, Direktur utama (Dirut) PT Sharprindo Dinamika Prima, Jusmin Suwoko memberikan apresiasi terhadap dukungan Kementan dalam menumbuhkan dan memprioritaskan alsintan buatan dalam negeri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com