Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Syariah Indonesia Bayarkan Zakat Perusahaan Sebesar Rp 122,5 Miliar

Kompas.com - 13/04/2022, 20:39 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) membayar zakat perusahaan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebesar lebih dari Rp 122,5 miliar.

Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan pembayaran zakat BSI pada tahun lalu yang sebesar Rp 94 miliar.

Adapun, sebanyak Rp 101,5 miliar di antara total pembayaran zakat itu merupakan zakat yang dikeluarkan dari laba perusahaan. Sedangkan, sebanyak Rp 21 miliar lainnya merupakan zakat non perusahaan.

Baca juga: Go Global, BSI Kerja Sama dengan Bank-bank di Uni Emirat Arab

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, kenaikan itu seiring dengan perolehan laba bersih perseroan yang bertumbuh sepanjang 2021.

"Salah satu pemicu pertumbuhan kinerja keuangan tersebut adalah peningkatan kinerja layanan perbankan dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga, pembiayaan, serta tumbuhnya transaksi digital BSI melalui e-channel BSI Mobile," kata dia dalam siaran pers Selasa (12/4/2022).

Ia menambahkan, peningkatan zakat perusahaan ini tak terlepas dari dukungan masyarakat kepada BSI, sehingga zakat yang dikeluarkan meningkat. Harapannya, zakat ini mampu memberikan seluas-luasnya bagi kemaslahatan dan manfaat.

Sebagai informasi, pada tahun 2021 BSI mencatatkan laba bersih hingga Rp 3,03 triliun. Capaian tersebut naik 38,42 persen secara tahunan.

"Zakat perusahaan tahun ini mengalami peningkatan karena laba BSI yang meningkat pada 2021. Alhamdulillah, zakat perusahaan dari BSI tahun ini pun menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Semoga dengan naiknya kontribusi zakat BSI ini akan semakin memberikan nilai lebih peran bank syariah bagi umat dan penerima zakat sesuai asnaf,” ungkap dia.

Selain itu, ia menjelaskan BSI juga memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan menunaikan kewajibannya dalam berzakat melalui layanan BSI Mobile. Ia bilang, dengan layanan ini masyarakat dapat menunaikan zakatnya dimanapun dan kapanpun.

Saat ini pihaknya sedang menggarap kanal digital BSI Mobile dan E-Channel.

Berdasarkan catatannya, hingga Desember 2021, transaksi kumulatif BSI Mobile mencapai 124,54 juta atau tumbuh sekitar 169 persen secara tahunan.

Sementara, hingga Desember 2021, Tabungan Wadiah tumbuh signifikan hingga mencapai 15,30 persen secara tahunan atau menjadi Rp 34,10 triliun. Sementara, total tabungan pada periode yang sama mencapai Rp 99,37 triliun atau tumbuh 12,84 persen.

“Akselerasi digital menjadi kunci kami untuk terus bergerak mengikuti perubahan perilaku nasabah yang serba dinamis, cepat dan aman. Kami ingin mempertahankan dan terus menumbuhkan kinerja positif ini ke depan. Sehingga kami bisa menjadi tokoh utama dalam pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air. Dengan hadirnya BSI, ekonomi syariah bukan sekadar alternatif, namun menjadi salah satu pondasi utama perekonomian Indonesia,” tegas dia.

Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong optimalisasi potensi zakat, memperkuat edukasi kepada masyarakat luas untuk mengeluarkan zakat, termasuk salah satunya melalui dukungan digitalisasi.

Salah satunya melalui instrumen ZISWAF, khususnya zakat. ZISWAF jika digerakkan secara optimal mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menopang tumbuhnya ekonomi dengan prinsip kerakyatan.

Menurut dia, hal inilah yang menjadi keunikan bank syariah, adanya sisi spiritual dan sosial yang mampu mendorong kemajuan ekonomi umat.

Baca juga: Mudah, Begini Cara Buka Rekening BCA dan BSI secara Online

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com