Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Naik Menyentuh Level Tertinggi Dalam Sebulan Terakhir

Kompas.com - 14/04/2022, 11:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia mencapai level tertingginya dalam satu bulan terakhir pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Hal ini dipicu melonjaknya inflasi Amerika Serikat (AS) sehingga meningkatkan dya tarik emas sebagai aset lindung nilai inflasi.

Mengutip CNBC, Kamis (14/4/2022), harga emas dunia di pasar spot naik 0,6 persen ke level 1.978,21 dollar AS per troy ounce. Level penutupan ini menjadi yang tertinggi sejak 14 Maret lalu yang saat itu emas ada di level 1,981.30 dollar AS per troy ounce.

Baca juga: Sudah Tembus Rp 1 Juta per Gram, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi Rp 4.000

Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange terpantau naik 0,4 persen menjadi ke level 1.984,70 dollar AS per troy ounce.

"Emas tampaknya mengabaikan kenaikan suku bunga acuan AS dan sangat fokus pada inflasi yang tinggi," kata Edward Meir, Analis ED&F Man Capital Markets.

Data indeks harga konsumen bulanan AS yang dirilis Selasa kemarin, menunjukkan terjadi lonjakan inflasi pada Maret. Ini sekaligus memperkuat potensi kenaikan kembali suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS sebesar 50 basis poin pada Mei mendatang guna mengatasi tingginya inflasi.

Emas memang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik. Namun kenaikan suku bunga tidak menguntungkan emas, sebab meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang memang tidak memberikan imbal hasil.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Meski Stok Minyak AS Naik, Kenapa?

Kenaikan suku bunga AS sebesar 25 bps pada Maret lalu sempat membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak, begitu pula nilai mata uang dollar AS yang bahkan sempat menyentuh ke level tertinggi selama dua tahun terakhir.

Namun kondisi geopolitik Rusia-Ukraina yang masih terus memanas dan tingginya inflasi AS, membuat tren harga emas kembali terkerak, sebab investor kembali tertarik untuk mengamankan dananya di aset safe haven emas.

Seperti diketahui, pada Selasa kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Ukraina menggagalkan pembicaraan damai, sehingga pihaknya akan tetap melanjutkan 'operasi militer khusus' terhadap negara tetangganya itu.

"Perang terus berlanjut dan tanpa solusi yang jelas dan menjadi bukti bahwa itu menjadi masalah jangka panjang (dan mendukung kenaikan harga emas)," kata Carlo Alberto De Casa, Analis Pasar Eksternal di Kinesis.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Lanjut Menguat Pagi Ini

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com