Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Listrik hingga Harga Elpiji 3 Kg Bakal Naik, YLKI: Harus Ditolak, Indikasi Tindakan Teror Ekonomi

Kompas.com - 14/04/2022, 18:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan menolak rencana pemerintah menaikkan tarif listrik, harga Pertalite dan Solar, serta harga Elpiji 3 kilogram (kg). Kebijakan itu dinilai hanya memberikan teror ekonomi oleh negara.

"Rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik, Pertalite, hingga gas Elpiji 3 KG, harus ditolak. Pertimbangannya, hal itu mengindikasikan adanya tindakan teror ekonomi yang dilakukan oleh negara pada warga negaranya," ujar Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno kepada Kompas.com, Kamis (14/4/2022).

Ia menjelaskan, pertimbangan lain dari penolakan rencana kenaikan sejumlah komoditas energi itu, yakni waktunya yang tidak tepat.

Baca juga: Sinyal Kenaikan Tarif Listrik, Pertalite, hingga Elpiji 3 Kg, Apa yang Jadi Pertimbangan Pemerintah?

Menurut dia, jika rencana kenaikan direalisasikan maka akan mengakibatkan jebolnya benteng pertahanan ekonomi rumah tangga masyarakat, yang saat ini dihantam oleh berbagai permasalahan ekonomi.

"Terutama permasalahan meroketnya harga minyak goreng, kenaikan bahan pangan, gas elpiji non PSO (non subsidi), Pertamax, hingga PPN," ungkapnya.

Agus menekankan, pemerintah harus mencari jalan keluar yang lebih bijak dan cerdas dalam menghadapi kenaikan harga komoditas energi di pasar global, agar tak berimbas signifikan kepada masyarakat.

"Jangan hanya mekanisme pasar sebagai jargon untuk menaikkan tarif atau harga. Negara harus hadir untuk membela ekonomi masyarakat. Sebab jika hanya tunduk pada mekanisme pasar, lantas apa fungsi dari negara?" kata Agus.

Sebelumnya, pemerintah memberikan sinyal kenaikan tarif listrik, harga Pertalite dan Solar, serta harga Elpiji 3 kg sebagai strategi dalam menghadapi kenaikan harga komoditas energi di pasar global.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, harga minyak dunia melambung dipengaruhi memanasnya konflik geopolitik Rusia dan Ukraina. Adapun kini harga minyak dunia sudah mencapai di atas 100 dollar AS per barrel.

Kenaikan minyak dunia itu turut mengerek harga minyak mentah Indonesia (ICP/Indonesia Crude Price) mencapai 98,4 dollar AS per barrel per Maret 2022. Padahal asumsi APBN 2022 hanya 63 dollar AS per barrel.

Baca juga: Kerap Dinikmati Golongan Mampu, Harga Gas 3 Kg Bakal Naik?

Di sisi lain, Contract Price (CP) Aramco yang menjadi harga acuan LPG tercatat sudah mencapai 839,6 dollar AS per metrik ton, jauh dari asumsi awal tahun 2022 yang sebesar 569 dollar AS per metrik ton.

"Maka terdapat beberapa langkah strategi dalam menghadapi kenaikan harga minyak duni, baik janka pendek, menengah, maupun panjang," ungkap Arifin rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4/2022).

Dalam strategi jangka pendek, rencananya akan diterapkan kembali tariff adjustment (tarif penyesuaian) pada tahun ini, setelah sejak 2017 tidak dilakukan penyesuaian tarif. Tariff adjustment akan diterapkan pada 13 golongan pelanggan listrik non subsidi PLN.

Kemudian dalam strategi jangka pendek terdapat rencana kenaikan harga Elpiji 3 kg. Kenaikan harga bakal diterapkan melalui perubahan formula Elpiji 3 kg.

Sementara dalam strategi jangka menengah-panjang, pemerintah berencana melakukan penyesuaian harga Pertalite dan Solar seiring dengan sudah melambungnya harga minyak dunia.

Baca juga: Tarif Listrik hingga Harga Pertalite, Solar dan Elpiji 3 Kg Bakal Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com