JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian nasional masih dibayang-bayangi ketidakpastian, imbas dari berbagai peristiwa global yang terjadi, mulai dari perang Rusia dengan Ukraina, percepatan normalisasi kebijakan moneter negara maju, dan dampak dari kenaikan inflasi global.
Merespons hal tersebut, PT Bahana TCW Investment Management melakukan perubahan strategi untuk salah satu produk reksa dana unggulannya, yaitu Reksa Dana Pendapatan Tetap Makara Prima.
Baca juga: Gandeng Perusahaan AS, Bahana dan DBS Luncurkan Reksadana Syariah USD
Direktur Bahana TCW Danica Adhitama mengatakan, saat ini Reksa Dana Pendapatan Tetap Makara Prima menggunakan strategi dengan risiko relatif lebih rendah sehingga menurunkan risiko volatilitas dengan berinvestasi pada lebih dari 50 persen obligasi pemerintah, dan sisanya pada obligasi korporasi.
“Strategi ini tentunya bertujuan untuk memberikan skema investasi yang lebih stabil dan menjaga return yang optimal di tengah dinamika yang terjadi,” ujar Danica, dalam keterangannya, Kamis (14/4/2022).
Baca juga: Sri Mulyani Ingatkan Bahana soal PMN Rp 20 Triliun Bukan untuk Selesaikan Jiwasraya
Lebih lanjut Ia menjelaskan, produk reksa dana itu merupakan produk yang sebagian besar pada obligasi negara dengan strategi utamanya dynamic-play pada durasi obligasi tenor panjang dan memiliki sedikit eksposur pada efek saham.
“Produk ini memiliki volatilitas rendah sehingga cocok untuk dibeli saat tren suku bunga meningkat,” katanya.
Baca juga: Investor Retail Bahana TCW Naik 9 Persen
Dengan berbagai kriteria tersebut, Danica menilai, produk Reksa Dana Pendapatan Tetap Makara Prima cocok untuk profil nasabah konservatif-moderat.
“Kami berharap dengan perubahan strategi Makara Prima ini, kami dapat meningkatkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 15 persen hingga akhir 2022 dengan target utama investor retail," tutur dia.
Adapun perubahan strategi portofolio ini telah diputuskan berdasarkan kajian yang mendalam dari tim analis internal.
"Kami berharap Makara Prima dapat menjadi pilihan bagi investor yang mencari produk investasi dengan stabilitas yang relatif terkendali sekaligus tetap memberikan imbal hasil yang menguntungkan," ucap Danica.
Sebagai informasi saat ini, per Desember 2021, Bahana TCW mengelola sebanyak Rp 50,3 triliun Dana Kelolaan (AUM).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.