Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Tesla Elon Musk Mau "Caplok" Twitter Seharga Rp 616 Triliun

Kompas.com - 15/04/2022, 06:06 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com – Bos Tesla Elon Musk berencana membeli Twitter seharga 43 miliar dollar AS yang setara dengan Rp 616 triliun (kurs Rp 14.344 per dollar AS).

Musk mengungkapkan hal ini pada Kamis (14/4/2022) di konferensi TED2022 di Vancouver.

Mengutip CNBC, Musk mengakui tidak benar–benar yakin akan bisa membeli Twitter. Komentar tersebut muncul beberapa jam setelah pengajuan penawaran akuisisi perusahaan seharga 54,20 dollar AS per saham, atau sekitar 43 miliar dollar AS.

Twitter mengonfirmasi telah menerima tawaran tersebut, tetapi saat ini pihak Twitter masih harus meninjau tawaran tersebut, yang nilainya jauh lebih rendah dari 70 dollar AS yang dicapai musim panas lalu.

Di sisi lain, Musk mengatakan tawaran itu akan menjadi yang terbaik dan terakhir.

Musk juga mengungkapkan bahwa dia memiliki Plan B jika tawarannya saat ini ditolak Twitter. Namun, Musk menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.

Baca juga: Elon Musk Jadi Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Hartanya Lebih dari Rp 3.000 Triliun

Sebagai informasi, meskipun Musk memiliki kekayaan yang sangat besar, namun sebagian besar aset Musk tidak likuid. Ini lantas membuat beberapa analis bertanya-tanya bagaimana dia akan menyediakan dana jika tawarannya diterima.

Analis Wells Fargo mengatakan, Musk mungkin harus menjual saham Tesla untuk mendanai pengambilalihan. Musk juga memastikan bahwa dirinya telah mendapatkan dana yang cukup untuk melakukan akuisisi tersebut.

"Saya memiliki aset yang cukup, dan saya bisa melakukannya jika memungkinkan," ujar Musk.

Musk juga memaparkan visinya untuk Twitter jika dia berhasil melakukan akuisisi. Selain itu, Musk mengakui perlunya beberapa tingkat moderasi konten, dan mengatakan bahwa sosial media harus mematuhi hukum negara tempat ia beroperasi.

“Saya pikir sangat penting untuk menjadi arena inklusif untuk kebebasan berbicara,” katanya.

Baca juga: Elon Musk Borong Saham Twitter, Wall Street Berakhir Hijau

Musk juga ingin melihat kebijakan dan algoritme platform menjadi lebih terbuka dan dapat diakses sehingga orang dapat mengkritiknya dan menyampaikan kekhawatiran.

Selain itu, untuk sebuah cuitan yang diubah dalam beberapa cara, harus ada informasi yang dilampirkan untuk menjelaskan alasannya.

Twitter sebelumnya memang sudah melampirkan dalam bentuk tautan atas kebijakannya, ketika dilakukan penghapusan atau pelabelan pada postingan yang melanggar pedomannya. Dia mengatakan prioritas utama lainnya adalah membersihkan platform dari “spam dan scam bots”.

Baca juga: Elon Musk Batal Masuk Dewan Direksi Twitter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com