Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TDI Gandeng 1.000 SMK untuk Lahirkan 50.000 Teknopreneur

Kompas.com - 15/04/2022, 08:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Tera Data Indonusa (TDI) berkomitmen untuk mendorong peningkatan angka wirausaha di Indonesia khususnya Teknopreneur melalui program Sentra Digital SMK.

Hal ini dilakukan mengingat peran wirausaha bagi sebuah negara cukup esensial, terutama dalam menggerakkan perekonomian nasional.

Indonesia memiliki rasio wirausaha di angka 3 persen sedangkan indeks angka kewirausahaan di berbagai negara maju adalah di angka 12 persen.

Baca juga: Aplikasi Disentra Dukung Pemprov Jabar Cetak Wirausaha Guru dan Siswa SMK

General Manager Retail PT Tera Data Indonusa, Umayya mengatakan, untuk mengisi kesenjangan tersebut, bukan hanya menjadi tugas pemerintah namun stakeholders perlu bergerak bersama.

Umayya menargetkan kerja sama melalui penandatanganan sebanyak 1.000 SMK, dapat melahirkan 50 entrepreneur di bidang IT pada tiap SMK, sehingga 50.000 Teknopreneur dari program Sentra Digital ini bisa tercapai.

“Peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dilepaskan, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi. Melalui program Sentra Digital SMK diharapkan dapat mengasah talenta generasi muda Indonesia untuk siap membuka usaha sendiri dibidang teknologi digital,” kata Umayya dalam siaran pers, Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Tertarik?

Pemerintah Indonesia melalui berbagai kementerian turut serta menggalakan program-program pengembangan potensi diri khususnya bagi pendidikan vokasi, salah satunya Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia.

Beberapa program yang nantinya akan dijalankan TDI antara lain Training & Workshop untuk guru, Pembangunan Business Centre, Pelatihan dan Sertifikasi bagi murid SMK, mentoring alumni serta pelatihan siap kerja bagi alumni.

“Rangkaian program ini merupakan inisiatif yang diyakini mampu mendesain pemikiran peserta untuk berorientasi pada proses serta penyelesaian sebuah masalah. Lain dari itu, kami yakin kurikulum yang kami terapkan pada pelatihan akan disesuaikan pula dengan kebutuhan peserta,” tambah Umayya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com