Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Jabat Posisi Komisaris Utama Pelita Air, Ini Kata Michael Umbas

Kompas.com - 15/04/2022, 17:23 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris PT Pelita Air Services (PAS) Michael Umbas buka suara terkait perubahan jajaran dewan komisaris di perusahaan anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut. 

Sebelumnya, Umbas menjabat sebagai Komisaris Utama Pelita Air. Namun ia digeser ke posisi Komisaris setelah pemegang saham menunjuk Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, sebagai Komisaris Utama.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (15/4/2022), Umbas mengatakan menerima dan tidak mempersoalkan pergantian mendadak posisi dirinya dari Komisaris Utama menjadi Komisaris.

"Saya diberitahu agar memahami dan menerima keputusan ini karena ada orang Pak LBP (Luhut Binsar Pandjaitan) yang mau didudukkan sebagai Komut," katanya dalam keterangan pers, Jumat (15/4/2022).

Baca juga: Soal PHK 47 Karyawan, Manajemen DFSK Indonesia Buka Suara

"Waktu itu saya juga sempat berdiskusi dengan Komut Pertamina Pak BTP (Basuki Tjahja Purnomo/Ahok), karena Pelita ini kan anak usaha Pertamina. Karena pergantian memang ranah pemegang saham dan jika Pak LBP memliki concern untuk kemajuan Pelita Air dengan adanya orang beliau di posisi Komut tentu kita ikut dukung," sambung Umbas.

Semenjak ditunjuk sebagai Komisaris Utama Pelita Air pada pertengahan Juli 2021, Umbas mengaku telah berupaya melakukan yang terbaik untuk Pelita Air.

Apalagi kata dia, saat itu Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar Pelita Air melakukan transformasi bisnis dan penerbangan berjadwal.

"Apalagi untuk masuk penerbangan berjadwal kami benar-benar berhati-hati dan meminta agar penerapan GCG dan tata kelola berjalan sesuai aturan. Khusus pada pengadaan leasing pesawat banyak catatan penting yang Dekom sampaikan untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari," katanya.

Baca juga: Pertamina Tambah Stok BBM dan Elpiji Jelang Mudik Lebaran

Dengan adanya dua pesawat A320 Pelita Air yang siap melakukan penerbangan reguler, Umbas berharap perusahaan tersebut bisa bersaing mengingat persaingan di rute domestik cukup kompetitif.

"Pelita punya preseden juga sebelumnya, pernah bermain di reguler tapi tidak bertahan lama. Semoga tidak terjadi lagi," pungkas dia.

Sebelumnya, PT Pelita Air Services (PAS) mengalami perubahan di jajaran Direksi dan Dewan Komisaris. Posisi Direktur Utama yang sebelumnya dijabat oleh Albert Burhan kini digantikan oleh Dendy Kurniawan mantan President Director Air Asia Indonesia.

Sementara posisi Komisaris Utama yang sebelumnya dijabat Michael Umbas, kini digantikan oleh Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin.

Baca juga: Pelita Air Angkat Mantan Bos AirAsia Jadi Direktur Utama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com