Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Program Taxi Alsintan, Kementan Hibahkan Peralatan Pertanian Modern untuk Petani Banyuasin

Kompas.com - 16/04/2022, 09:41 WIB
Dwi NH,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) menghibahkan sejumlah bantuan berupa alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendukung pertanian di Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Penyerahan alsintan tersebut merupakan bagian dari pengembangan program Taksi Alsintan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Provinsi Sumsel.

Untuk diketahui, Taksi Alsintan merupakan program Kementan guna mendukung percepatan pembangunan pertanian modern di Indonesia.

Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Kementan, Ali Jamil mengatakan, pemanfaatan KUR membuat para petani tidak lagi harus mengeluarkan biaya pribadi untuk membeli berbagai jenis alsintan sesuai kebutuhan mereka.

Baca juga: TKDN Ditargetkan Capai 50 Persen, Mentan SYL: Kementan Butuh Kerja Sama UMKM

"Gunakanlah uang yang sudah disiapkan pemerintah melalui program KUR itu. Program ini seharusnya juga tersedia di bank negara maupun bank daerah untuk membangun pertanian kita (Indonesia)," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/7/2021).

Adapun kunci keberhasilan program tersebut, lanjut Ali, adalah petani tidak lupa membayar utang atau kreditnya jika sudah panen.

Selain petani, menurutnya, para pemuda atau generasi milenial juga harus berpikir visioner, cerdas untuk melihat masa depan yang cerah dan seperti apa mereka harus mengubahnya.

Oleh karenanya, Ali mengajak seluruh insan pertanian agar dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Baca juga: Peluncuran Aplikasi KUR Kementan Diapresiasi Komisi IV DPR RI

"KUR 2020 yang dialokasikan kepada pertanian sebesar Rp 50 triliun. Dengan realisasi Rp 55 triliun, hanya terdapat tunggakan 0,03 persen,” imbuhnya.

Untuk mengawasi jalannya KUR itu, sebut Ali, menjadi tugas penyuluh pertanian lapangan (PPL). Dari kepala dinas (kadis) hingga bupati harus menugaskan PPL untuk mengawasi KUR.

KUR itu, kata dia, dibayarkan nanti setelah panen. Jadi, para petani diminta tidak melupakan tanggung jawab mereka untuk membayar.

“Bunga KUR di masa pandemi Covid-19 ini direlaksasi 3 persen," jelas Ali.

Baca juga: Memulai Bisnis Pakai KUR? Ini Caranya agar Tak Bangkrut

Sementara itu, ia menjelaskan, target realisasi KUR pada 2021 sebesar Rp 70 triliun dan telah terealisasi Rp 85 triliun.

"Alhamdulillah dari data kami diketahui non-performing loan (NPL) atau kredit macet sekitar 0,6 persen. Pada 2021 dan 2020 targetnya Rp 50 triliun dengan realisasi Rp 55 triliun dan NPL 0,03 persen,” ujar Ali.

Dia berharap target KUR 2022 bernilai sekitar Rp 90 triliun dapat dimanfaatkan oleh petani dengan sebaik mungkin.

Tak hanya manfaatnya, tetapi diharapkan pula berdampak signifikan dan positif terhadap kinerja pertanian di Tanah Air.

Pertanian konvensional harus ditinggalkan

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, metode pertanian konvensional harus ditinggalkan.

"Pertanian telah memasuki era teknologi. Artinya, kami sudah harus meninggalkan cara-cara lama dalam bertani," katanya.

Menurut SYL, penggunaan alsintan harus di kedepankan karena dengan alat pertanian ini bisa meningkatkan produktivitas.

Sementara itu, Kadis Pertanian dan Holtikultura Sumsel, Bambang Pramono mengatakan, pihaknya sengaja datang ke Banyuasin untuk menyerahkan alsintan dalam program Taksi Alsintan.

Baca juga: Alsintan Dorong Modernitas Pertanian Sumatera Barat

"Program ini sudah dicanangkan oleh Mentan. Sumsel, khususnya Kabupaten Banyuasin, dipilih untuk menjadi tempat model pengembangan program Taksi Alsintan,” jelasnya.

Atas terselenggaranya program pengembangan tersebut, lanjut Bambang, Dinas Pertanian Provinsi Sumsel memberikan apresiasi yang tinggi serta dukungan tiada henti kepada Kabupaten Banyuasin.

Adapun dukungan yang diberikan Dinas Pertanian Provinsi Sumsel itu, baik di dalam kementerian, dari provinsi, maupun program bangkitnya Kabupaten Banyuasin.

Sebagai pemimpin Banyuasin, Bupati Askolani mengatakan, pertanian di wilayahnya sangat memungkinkan untuk dikembangkan.

Baca juga: Bendungan Cipanas Airi 9.273 Hektar Lahan Pertanian, Begini Progresnya

"Kami masih sangat yakin dengan menambah luas lahan tanam, sangat mungkin menambah hasil produksi," katanya.

Menurut Askolani, hasil gabah di Kabupaten Banyuasin sudah ada yang mencapai di atas 8 ton.

"Makanya mari sama-sama membangun. Membangun Indonesia dan pangan Indonesia. Dari Banyuasin saja selesai urusannya, kami sekarang sedang uji coba drone agar biaya usaha tani bisa lebih efektif dan efisien," imbuhnya.

Tak hanya itu, Askolani mengaku, pihaknya juga tengah mengembangkan petani milenial.

Para petani milenial itu diberikan arahan serta motivasi sesuai dengan yang dicanangkan Mentan SYL dan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com