Ini menjadi penting mengingat sifat saham yang likuid atau mudah untuk dijual kembali serta memiliki potensi pengembalian hasil yang tinggi.
Berdasarkan penuturan dia, penempatan dana investasi di reksa dana saham bisa menjadi pilihan jika persiapan dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang atau di atas 10 tahun.
Apalagi saat ini sudah ada beberapa reksa dana berdenominasi dolar AS yang menangkap peluang investasi di pasar saham domestik dan luar negeri.
Ia menambahkan, tahun ini Indonesia berada pada posisi yang atraktif. Berbeda dengan negara maju yang mengalami tren normalisasi, Indonesia justru diuntungkan oleh momentum pemulihan ekonomi seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakat dan meningkatnya vaksinasi.
"Posisi Indonesia sebagai net eksportir komoditas juga memberikan efek lindung nilai dari kenaikan harga komoditas. Kenaikan harga komoditas memberikan trickle-down effect terhadapperekonomian secara keseluruhan lewat meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang bekerja dan berhubungan dengan sektor yang bersangkutan," urai dia.
Ia bilang, hal ini membuat Indonesia menjadi destinasi diversifikasi investasi di tengah dinamika global yang sedang terjadi.
Baca juga: SPP-nya Ratusan Juta, Ini 5 Sekolah di Indonesia dengan Biaya Termahal
Kondisi kondusif serta posisi kepemilikan asing yang masih relatif rendah, membuka peluang penguatan lebih lanjut di pasar saham Indonesia.
Hal positif lainnya datang dari pasar finansial Asia, termasuk Indonesia.
Berdasarkan penjelasannya, bersama ASEAN-4 (Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand), Indonesia diperkirakan akan mengalami lonjakan pertumbuhan yang signifikan.
Asia dianggap memiliki fondasi makro ekonomi yang lebih kuat dalam menghadapi pengetatan moneter Amerika Serikat.
"Ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk menyiapkan dana pendidikan tinggi ke luar negeri. Sebaiknya pilih produk yang sesuai dengan profil risiko, tujuan, dan jangka waktu. Persiapan dalam jangka waktu yang panjang akan membuahkan hasil yang lebih optimal," tandas dia.
Baca juga: Potret Pendidikan PNS: Mayoritas Sarjana, 54.704 Orang Lulusan SD dan SMP
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.