JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengimbau masyarakat tidak berjalan-jalan ke luar negeri saat masa libur panjang Hari Raya Idul Fitri.
Hal ini merupakan imbauan langsung dari Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (Ratas) bersama para menteri.
"Dengan adanya libur panjang, masyarakat diimbau untuk tidak bepergian ke luar negeri," kata Airlangga dalam konferensi pers perpanjangan PPKM di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (18/4/2022).
Baca juga: Gaji ke-13 Cair Juli, ASN Aktif Bakal Kantongi Gaji Pokok dan Tunjangan Kinerja 50 Persen
Airlangga menuturkan, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia tidak sama dengan di luar negeri. Tercatat ada beberapa negara yang kembali mengkonfirmasi kenaikan kasus aktif, yakni San Francisco, AS; dan Shanghai, China.
Sedangkan di Indonesia, perkembangan kasus secara nasional sudah menunjukkan penurunan.
Angka kasus terakhir per 17 April 2022, kasus aktif berada di angka 60.475 kasus dan kasus harian mencapai 602 kasus dengan tingkat keterisian tempat tidur rata-rata 2,4 persen.
"Dibandingkan April lalu, (ada penurunan) 99 persen (untuk) kasus harian dan 90 persen (untuk) kasus aktif. Karena kita ketahui di negara lain situasinya tidak sama dengan di indonesia, sehingga ada potensi penularan dari luar negeri," ungkap Airlangga.
Baca juga: Pemerintah Resmi Cairkan Jumlah THR ASN dan Pensiunan Tahun Ini Lebih Besar dari Tahun Lalu
Secara keseluruhan, kata Airlangga, kasus aktif di berbagai pulau di Indonesia sudah menurun.
Di luar Jawa-Bali, hanya ada dua wilayah dengan kasus Covid-19 yang masih tinggi, yakni di Papua sekitar 11.000 kasus dan di Lampung sekitar 7.400.
Oleh karena itu, tingginya kasus aktif di negara lain menjadi pengingat bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir sehingga harus selalu waspada dan menjaga protokol kesehatan.
"Oleh karena itu kita harus tetap waspada, kita lihat di beberapa negara termasuk di Shanghai China terjadi kenaikan. Tentu kita tidak ingin kenaikan tersebut membawa virus yang nanti dibawa oleh PPLN kita ke dalam negeri," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.