Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,5-5,3 Persen

Kompas.com - 19/04/2022, 15:20 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2022, selaras dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang juga dikoreksi.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI pada tahun ini akan berada pada rentang 4,5 persen hingga 5,3 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Sedikit lebih rendah dari proyeksi awal sebesar 4,7 persen hingga 5,5 persen," ujar dia, dalam konferensi pers virtual, Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Lagi, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 3,5 Persen, Ini Alasannya

Perry menjelaskan, berlanjutnya ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina berdampak pada pelemahan transaksi perdagangan, kenaikan harga komoditas.

Pada saat bersamaan, perekonomian global juga akan mengalami tekanan dari ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah penyebaran Covid-19 yang menurun. 

Volume perdagangan dunia juga diprakirakan lebih rendah sejalan dengan perlambatan ekonomi global dan gangguan rantai pasokan yang masih berlangsung.

Selain itu, harga komoditas global mengalami peningkatan, termasuk komoditas energi, pangan, dan logam, sehingga memberikan tekanan pada inflasi global

Baca juga: Harga Berbagai Komoditas Melonjak, Target Inflasi BI Masih Bisa Tercapai?

"Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia merevisi prakiraan pertumbuhan ekonomi global pada 2022 menjadi 3,5 persen dari sebelumnya sebesar 4,4 persen," kata Perry.

Namun demikian, bank sentral meyakini, progres pertumbuhan ekonomi nasional masih akan terus berlanjut, ditopang oleh meningkatnya mobilitas masyarakat.

Perbaikan ekonomi terefleksikan dari sejumlah indikator yang menunjukan pemulihan pada Maret 2022, seperti penjualan eceran, ekspektasi konsumen, dan PMI manufaktur.

"Pertumbuhan ekonomi juga ditopang kinerja positif berbagai lapangan usaha, seperti industri pengolahan, perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta informasi dan komunikasi," ucap Perry.

Baca juga: Inflasi Merangkak Naik, Kapan BI Sesuaikan Suku Bunga?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com