Namun kata Faisal, mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen bukanlah jalan yang mudah pula.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang belum signifikan, bisa dihantam oleh tingkat inflasi yang meningkat akibat kenaikan harga komoditas. Di negara-negara maju seperti AS, inflasi sudah meningkat menjadi 7,9 persen dan menjadi yang tertinggi sejak 50 tahun terakhir.
Kemudian, kenaikan harga komoditas unggulan yang mempengaruhi tingginya net ekspor Indonesia kemungkinan akan menurun di semester II tahun 2022.
"Kita melihat harga komoditas sudah sedikit menurun sehingga tidak terus meningkat. Jadi efeknya nanti terhadap pertumbuhan ekspor mulai melambat. Kemungkinan mencapai pertumbuhan ekonomi juga susah," tandas Faisal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.