KOMPAS.com - Nama PT Wilmar Nabati Indonesia menjadi sorotan setelah komisarisnya yang berinisial MPT ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi ekspor minyak goreng.
Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam keterangan persnya mengungkapkan, MPT merupakan salah satu dari 4 tersangka yang terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya pada bulan Januari 2021 hingga Maret 2022.
PT Wilmar Nabati Indonesia merupakan anak perusahaan Wilmar Group yang dikenal sebagai salah satu perusahaan raksasa dunia di sektor perkebunan sawit.
Baca juga: Profil Permata Hijau Group yang Terseret Dugaan Korupsi Ekspor Minyak Goreng
Tak hanya pusat produksinya yang dibangun di berbagai negara, produk Wilmar Group juga tersebar di berbagai belahan dunia.
Lantas, siapa sebenarnya pemilik Wilmar Group dan bagaimana sejarah perusahaan tersebut?
Dikutip dari laman resmi wilmar-international.com, Wilmar Group didirikan bersama-sama oleh Kuok Khoon Hong dan Martua Sitorus pada tahun 1991.
Perusahaan pertama yang dibentuk adalah Wilmar Trading Pte Ltd yang memiliki modal disetor sebesar 100.000 dollar Singapura dengan jumlah karyawan hanya 5 orang.
Di tahun yang sama, Wilmar langsung mendirikan perkebunan kelapa sawit pertamanya di Sumatera Barat seluas 7.000 hektar.
Perkebunan tersebut dikelola perusahaan bentukan Wilmar bernama PT Agra Masang Perkasa (AMP). Sejalan dengan itu, perusahaan tersebut juga mengakuisisi dan membangun sejumlah kilang di Sumatera Utara, Riau, hingga Sumatera Selatan.
Bisnis Wilmar terus berkembang dari tahun ke tahun. Memasuki tahun 2000, Wilmar mulai mengembangkan dan memasarkan minyak goreng konsumen din Indonesia dengan mereknya sendiri, yakni Sania.
Baca juga: Profil PT Musim Mas, Produsen Sunco yang Terseret Kasus Ekspor Minyak Goreng
Di tahun tersebut, Wilmar juga mengakuisisi tiga pabrik penghancur kopra di Sulawesi dengan kapasitas agregat harian 900 MT.
Lebih lanjut, pada 2005 perusahaan mengakuisisi saham pengendali PT Cahaya Kalbar Tbk yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.
PT Cahaya Kalbar Tbk adalah produsen minyak dan lemak khusus untuk industri cokelat, industri kembang gula, industri bahan roti dan kue, serta industri minuman dan makanan.
Kemudian, pada 2006 Wilmar Trading Pte Ltd berganti nama menjadi Wilmar International Limited pada 14 Juli 2006 setelah selesainya pengambilalihan balik Ezyhealth Asia Pacific Ltd.
Perusahaan lantas mencatatkan kembali sahamnya di Bursa Singapura pada 8 Agustus 2006 setelah berhasil melakukan penempatan ekuitas pada 0,80 dollar Singapura per saham, yang menghasilkan sekitar 180 juta dollar AS.
Baca juga: Mengenal Ferrero, Perusahaan Raksasa Dunia di Balik Cokelat Kinder Joy
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.