Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Menguat, Harga Emas Dunia Turun Lebih dari 1 Persen

Kompas.com - 20/04/2022, 09:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia jatuh lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah sempat menyentuh level 2.000 dollar AS per troy ounce pada sesi perdagangan.

Pelemahan itu didorong menguatnya indeks dollar AS ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir, sehingga mengurangi daya tarik emas.

Mengutip CNBC, Rabu (20/4/2022), harga emas di pasar spot anjlok 1,52 persen ke level 1.948,46 dollar AS per troy ounce, sementara emas berjangka Comex New York Exchange turun 1,8 persen ke level 1.950,7 dollar AS per troy ounce.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Dollar AS terpantau menguat ke level tertinggi sejak April 2020 karena investor bersiap untuk rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) sebesar 50 basis poin (bps) guna mengendalikan inflasi yang melonjak. Suku bunga acuan AS diperkirakan naik pada bulan Mei dan Juni.

Emas batangan memang menjadi aset lindung nilai yang aman selama masa krisis politik dan ekonomi, termasuk terhadap inflasi, namun kenaikan suku bunga dan penguatan dollar AS tidak menguntungkan bagi emas.

Lantaran kenaikan suku bunga membuat imbal hasil obligasi naik, sekaligus meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang memang tidak memberikan imbal hasil. Sementara penguatan dollar AS membuat harga emas menjadi mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.

Kendati demikian, analis menilai masih ada potensi penguatan harga emas dalam jangka menengah ke depan karena dibayangi pelemahan perekonomian AS.

"Sekarang kita telah diuji ke level mendekati 2.000 dollar AS, ini akan menjadi sedikit gambaran bagi pembeli emas yang lebih tradisional dan lebih banyak pemain tipe momentum, bahwa dengan kekhawatiran resesi di AS juga menempatkan emas untuk bisa naik lebih tinggi dalam jangka menengah," kata Managing Partner di SPI Asset Management, Stephen Innes.

Baca juga: Bitcoin dkk Menguat, Cek Harga Kripto Pagi Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com