BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul

Sido Muncul Jalin Kerja Sama dengan NU Circle serta Sumbang Rp 700 Juta untuk 1.000 Duafa dan Lima Pesantren

Kompas.com - 20/04/2022, 11:37 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bulan suci Ramadhan menjadi momentum bagi semua pihak untuk menebarkan kebaikan dan memberikan manfaat kepada sesama. Hal ini turut dilakukan oleh perusahaan jamu dan obat herbal asli Indonesia, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Pada Ramadhan tahun ini, Sido Muncul melakukan penandatanganan kerja sama dengan Nusantara Utama Cita (NU Circle). Melalui kerja sama ini, Sido Muncul mendukung pesantren dan santri dalam mengembangkan komoditas tanaman rempah dan obat.

Kemudian, produk rempah dan obat dari santri di pesantren yang berada di bawah naungan NU Circle akan diserap oleh Sido Muncul.

Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, kerja sama tersebut merupakan upaya perusahaan untuk membuat pesantren dapat mandiri secara ekonomi.

Baca juga: Berbagi Kasih di Bulan Suci Ramadhan, Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 200 Juta kepada 1.000 Anak Yatim dan Duafa

Menurutnya, pesantren yang berada di bawah naungan NU Circle memiliki berbagai potensi. Salah satunya adalah lahan luas yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian.

Adapun pesantren tersebut membutuhkan mitra bisnis yang dapat menyerap produk hasil pertanian agar bisa berdaya dan mandiri.

“Sebagai perusahaan jamu, kami memiliki keperluan untuk menerima hasil pertanian dari pesantren untuk bahan baku produk kami. Oleh karena itu, kami menyediakan diri sebagai partner sekaligus pasar,” ujar Irwan kepada awak media di Sido Muncul Store, Jakarta, Selasa (19/4/2022).

Sido Muncul, lanjut Irwan, memiliki semangat yang sama dengan NU Circle, yakni usaha yang dijalankan bisa berdampak kepada semua pihak, termasuk lingkungan pesantren. Menurutnya, pesantren dapat menjadi mandiri bila memiliki unit bisnis.

Baca juga: Sido Muncul Gelar Syukuran Rencana Pembangunan Pusat Penelitian dan Museum Jamu

Irwan menambahkan bahwa NU Circle akan memfasilitasi pengajaran bisnis yang dilakukan Sido Muncul kepada pesantren. Jika model bisnis ini berhasil, pesantren dapat menerapkannya ke perusahaan lain sesuai komoditas yang dihasilkan.

“Semoga cita-cita yang sama itu dapat berlanjut dan membawa manfaat untuk pesantren. Selain usaha, diperlukan juga doa untuk mewujudkannya,” tuturnya.

Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat (kanan) dan Ketua NU Circle Gatot Priyo Utomo (kiri). (YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA/KOMPAS.COM). Direktur Marketing Sido Muncul Irwan Hidayat (kanan) dan Ketua NU Circle Gatot Priyo Utomo (kiri).

Pada kesempatan sama, Ketua NU Circle Gatot Priyo Utomo mengatakan bahwa NU Circle dan Sido Muncul sedang mengembangkan program Santri Tani. Program ini bertujuan untuk menggerakkan ekonomi pesantren dan masyarakat di lapisan bawah.

Gatot pun memuji upaya Sido Muncul yang merelakan sebagian operasional bisnisnya dikelola oleh pesantren.

“Mulai dari pembersihan, perajangan, hingga pemanasan dikerjakan oleh pesantren dan dikirim ke pabrik sesuai standar baku Sido Muncul,” kata Gatot.

Donasi untuk lima pesantren dan 1.000 duafa

Selain bekerja sama dengan NU Circle, Sido Muncul juga memberikan bantuan sebesar Rp 700 juta untuk lima pondok pesantren dan 1.000 kaum duafa di Kabupaten Semarang.

Rinciannya, donasi sebesar Rp 500 juta disalurkan untuk lima pesantren dan Rp 200 juta untuk 1.000 kaum duafa.

Adapun lima pondok pesantren yang menerima bantuan tersebut adalah Pondok Pesantren Salafiyah Al Choliliyah, Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Pondok Pesantren Nurul Huda (Pemalang), Pondok Pesantren Nurul Huda (Banyumas), dan Pondok Pesantren Raudlatul Tholibin.

Irwan mengatakan, ia bersyukur bisa mewakili perusahaan untuk memberikan bantuan bagi para duafa. Setiap Ramadhan, Sido Muncul rutin melakukan donasi untuk pondok pesantren dan kaum duafa.

Baca juga: Raih Penghargaan Industri Hijau Empat Kali Berturut-turut, Bukti Komitmen Sido Muncul dalam Keberlanjutan Lingkungan

Menurutnya, Sido Muncul sudah melakukan donasi tersebut selama 16 tahun. Ia berharap, Sido Muncul dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.

“Beberapa hari lalu, kami menyerahkan santunan sebesar Rp 200 juta untuk 1.000 anak yatim dan duafa di sekitar kantor Sido Muncul, Jakarta. Hari ini, kami memberikan santunan kepada 1.000 kaum duafa di Kabupaten Semarang dan lima pondok pesantren,” ujar Irwan.

Sementara itu, mewakili Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Semarang Suratno mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi Sido Muncul yang menunjukkan kepeduliannya kepada kaum duafa di Kabupaten Semarang. Menurutnya, kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan dampak positif untuk masyarakat.

Pembangunan di bidang sosial, lanjut Suratno, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tapi juga masyarakat dan dunia usaha. Penanganan masalah sosial, termasuk kemiskinan, membutuhkan sinergi semua pihak.

Sido Muncul memberikan bantuan sebesar Rp 700 juta untuk lima pondok pesantren dan 1.000 kaum duafa di Kabupaten Semarang. (YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA/KOMPAS.COM). Sido Muncul memberikan bantuan sebesar Rp 700 juta untuk lima pondok pesantren dan 1.000 kaum duafa di Kabupaten Semarang.

“Pemerintah membuka tangan selebar-lebarnya kepada semua pihak untuk terlibat dalam pembangunan kesejahteraan sosial,” kata Suratno yang terhubung secara virtual di Semarang.

Untuk menyukseskan pembangunan kesejahteraan sosial, lanjut Suratno, dibutuhkan upaya bersama dari elemen masyarakat. Program pemerintah pun menjadi kurang berarti bila tidak mendapatkan dukungan dari semua lapisan masyarakat.

Oleh karena itu, Suratno mengapresiasi kerja sama Sido Muncul dan NU Circle dalam pemberdayaan pesantren serta pembelajaran santri melalui komoditas tanaman rempah dan obat.

Ia berharap, kerja sama tersebut dapat meningkatkan kualitas dan peran pondok pesantren. Dengan demikian, mereka dapat memberikan dampak kepada masyarakat.

“Semoga bantuan dari Sido Muncul dapat bermanfaat kepada kaum duafa di Kabupaten Semarang. Terlebih, harga kebutuhan pokok merangkak naik menjelang Idul Fitri. Saya harap, kegiatan sosial seperti ini terus berlangsung pada tahun-tahun mendatang,” tuturnya.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com