Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen Mulai Percaya Diri, Ritel Offline Siap Menangguk Keuntungan

Kompas.com - 20/04/2022, 11:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin mendekati Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, konsumen di Indonesia semakin menunjukkan gairahnya berbelanja.

Staf Ahli Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Yongky Susilo mengatakan, situasi bisnis saat ini sudah menunjukkan perbaikan yang signifikan. Bahkan, ia bilang mulai mengarah ke situasi sebelum pandemi.

"Aktivitas bisnis offline seperti di pusat-pusat perbelanjaan yang sempat turun drastis pada dua tahun pertama pandemi, kini mulai memperlihatkan berbagai tanda pre-pandemic normalcy," kata dia Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Jelang Lebaran, Penjualan Eceran Ritel Tumbuh Melambat

Ia menambahkan, perbaikan ini akan semakin terakselerasi mendekati Ramadhan 2022, karena biasanya masyarakat akan meningkatkan konsumsinya yang turut didorong pemberian Tunjangan Hari Raya.

Menurut prediksinya, pertumbuhan ekonomi kuartalan akan mencapai puncak pada kuartal-II karena adanya Ramadhan dan Lebaran.

Menjelang Lebaran, Yongky memaparkan biasanya akan terjadi peningkatan sebesar 30 persen dalam pertumbuhan utang dan pembelian barang elektronik seperti televisi dan kulkas.

"Ini masa yang baik untuk jualan ke depan. Nanti setelah Lebaran, akan ada season kedua saat akhir tahun," imbuh dia.

Berdasarkan catatannya, saat ini masyarakat mulai kembali ke metode offline dalam berbelanja. Mengingat sebelumnya, aktivitas belanja online meningkat tajam selama pandemi.

Ia memaparkan, ada semacam aktivitas balas dendam yang dilakukan masyarakat misalnya dengan belanja di pusat perbelanjaan, berolahraga di luar ruang, melakukan perjalanan, termasuk juga mempersiapkan mudik.

Baca juga: Aprindo Nilai Kebijakan PPN 11 Persen Turunkan Penjualan Ritel Modern

Penjualan offline menurut Yongky sedang kembali bertenaga dan akan terus tumbuh asalkan pemerintah tidak memberlakukan pembatasan kembali.

Sebelumnya, ia mengakui aktivitas belanja online memang meroket terutama saat diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat. Dalam masa itu, otomastis penjualan offline melandai.

Namun, saat ini ia bilang penjualan online mulai turun ke arah normal meskipun tetap dalam tren kenaikan. Untuk itu ia bilang, peritel dapat mulai fokus kembali untuk meningkatkan bisnis offline.

Di sisi lain, ia memprediksi nantinya akan ada penurunan aktivitas belanja konsumen setelah Lebaran. Menurut dia, ia adalah hal yang lumrah terjadi.

"Setelah Lebaran, duitnya habis. Akan ada penurunan, tetapi setelah 2 sampai 3 minggu akan kembali lagi masuk ke level baru sampai akhir tahun. Tingkatan baru lagi untuk tahun depan," beber dia.

Sedikit catatan, ia bilang konsumen di luar Pulau Jawa, seperti Sumatra dan Kalimantan juga sedang dalam kepercayaan diri yang tinggi untuk berbelanja. Sebab, harga komoditas seperti crude palm oil (CPO) atau minyak mentah masih tinggi.

"Mereka sedang menikmati pertumbuhan harga, meskipun tingkat inflasi tinggi," tandas dia.

Baca juga: Kemendag Dorong Sektor Ritel Bertransformasi ke Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com