Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada PPS dan Peningkatan Impor, Penerimaan Pajak RI Capai Rp 322,46 Triliun

Kompas.com - 20/04/2022, 13:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat, penerimaan pajak sudah mencapai Rp 322,46 triliun hingga Maret 2022. Penerimaan ini tumbuh 41,36 persen (yoy).

Bendahara negara ini menuturkan, porsinya sudah mencapai 25,49 persen dari target APBN Rp 1.265 triliun. Tingginya penerimaan pajak ditopang oleh pemulihan ekonomi yang terlibat dari indeks PMI, harga komoditas, dan ekspor impor.

Tingginya penerimaan ini juga dipengaruhi oleh adanya Program Pengungkapan Sukarela (PPS) yang masih berlangsung hingga Juni 2022 dan basis penerimaan yang rendah di periode yang sama tahun lalu (low base effect).

"Kalau tumbuhnya 41,56 persen, karena salah satunya adalah low base effect, pemulihan ekonomi berjalan, pergeseran penerimaan dari pajak seperti untuk impor, ada PPS memberi kontribusi pada penerimaan pajak," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITa, Rabu (20/4/2022).

Baca juga: Tiga Industri Ini Tumbuh, Penerimaan Pajak Tembus Rp 199,4 Triliun hingga Februari 2022

PPN dan PPnBM

Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) ini merinci, PPN nonmigas tercapai sebesar Rp 172,09 triliun atau 27,16 persen dari target.

Lalu, PPN dan PPnBM tercapai Rp 130,15 triliun dari target 23,48 persen dari target, PPB dan pajak lainnya sebesar Rp 2,29 triliun atau 7,69 persen dari target, serta PPh migas Rp 17,94 triliun atau 37,91 persen dari target.

"Pertumbuhan kelihatan sangat tinggi karena tahun lalu sampai dengan Maret, basis penerimaan pajak kita masih rendah, karena waktu itu kita masih memberikan fasilitas bagi dunia usaha dalam menghadapi Covid-19 yang sangat menekan, sehingga tahun lalu pertumbuhannya -1,7 persen," beber Sri Mulyani.

Dilihat dari jenis pajaknya, PPN dalam negeri punya kontribusi paling tinggi, yakni 21,1 persen. Hingga Maret, pertumbuhannya mencapai 26,5 persen (ytd) dan 48,3 persen (mtm).

Kemudian diikuti oleh PPN impor dengan kontribusi atau tumbuh 41,8 persen (ytd), PPh Badan dengan kontribusi 15,1 persen atau tumbuh 136 persen (ytd), dan PPh 21 dengan kontribusi 12,7 persen atau tumbuh 18,8 persen (ytd).

Baca juga: Pakai Canva, Home Box Office hingga Ask FM Kini Dipungut PPN 11 Persen

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com