JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Bank Indonesia (BI) menunjukan, tren pertumbuhan penyaluran kredit baru berlanjut pada Maret 2022.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit pada Maret 2022 sebesar 87 persen, lebih tinggi dibandingkam SBT bulan sebelumnya sebesar 74,5 persen.
"Penyaluran kredit baru pada Maret 2022 terindikasi meningkat dibandingkan Februari 2022," tulis survei tersebut, dikutip Rabu (20/4/2022).
Baca juga: BI Catat Kredit Perbankan Tumbuh 6,65 Persen pada Maret 2022
Adapun penyaluran kredit baru terindikasi meningkat pada seluruh kategori bank dan pada seluruh jenis kredit kecuali KPR.
Sementara itu, berdasarkan kategori lapangan usaha penyaluran kredit baru pada Maret 2022 terutama diprioritaskan kepada lapangan usaha perdaganan besar adn eceran, diikuti oleh industri pengolahan atau manufaktur, serta pertanian, khutanan, dan perikanan.
"Faktor utama yang memengaruhi perkiraan meningkatnya penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.
Penyaluran kredit baru diprakirakan kembali meningkat pada April 2022, meski melambat dari bulan sebelumnya.
Baca juga: Kuartal I-2022, BNI Proyeksi Kredit Tumbuh 7 Persen
Hal itu terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru April 2022 sebesar 63,4 persen, di mana perlambatan diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan pada sebagian besar jenis penggunaan.
Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan I 2022, penawaran penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Asal tahu saja, penyaluran kredit perbankan tumbuh 6,65 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Maret 2022, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,33 persen secara yoy.
Pertumbuhan kredit terjadi di berbagai kelompok bank, segmen kredit, dan sektor ekonomi termasuk subsektor prioritas, seiring berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga.
Baca juga: Restrukturisasi Kredit Terus Turun, Bos OJK Tetap Minta Perbankan Percepat Pencadangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.