Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diresmikan Ridwan Kamil, Intip Wajah Baru Kalimalang Bekasi

Kompas.com - 20/04/2022, 21:36 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan penataan kawasan Sungai Kalimalang, Kota Bekasi, Rabu (20/4/2022). Kini, kawasan tersebut punya wajah baru.

Saat ini, sisi utara dan selatan Kalimalang sudah dapat dinikmati warga menjadi ruang interaksi sosial, bahkan bisa menjadi destinasi wisata baru di Bekasi.

"Yang dulu Kalimalang hanya sekadar dilirik sambil lewat sekarang bisa dinikmati, khususnya sore sampai malam hari. Ini tempat istirahat atau ngabuburit," kata Ridwan Kamil di sela peresmian tersebut.

Baca juga: Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Dukung Startup Indonesia Unjuk Gigi di G20

Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, sungai yang melintasi peradaban seperti Kalimalang memiliki nilai berharga yang harus dimanfaatkan, sehingga tak hanya mengalirkan air sungai, melainkan juga mempunyai fungsi sosial.

"Kalau aliran sungainya di gunung biarkan saja natural, tapi kalau sudah melewati pusat kota, sungai menjadi mahal harganya dan harus mempunyai fungsi sosial," tuturnya.

Oleh karena itu, Pemda Provinsi Jabar berkomitmen memulai penataan Kalimalang pada 2019 dengan mengusung tema futuristik. Proyek penataan Kalimalang sempat dihentikan pada 2020 karena pandemi Covid-19.

Penataan Kalimalang terus berlanjut

Kang Emil memastikan penataan Kalimalang akan terus dikerjakan hingga tahap 4 seiring selesainya proyek Jalan Tol Bekasi - Cawang - Kampung - Melayu (Becakayu).

Baca juga: Aplikasi Disentra Dukung Pemprov Jabar Cetak Wirausaha Guru dan Siswa SMK

"(Proyek) akan dilanjutkan nanti tahap 2, 3, 4 seiring tol Becakayu beres karena kalau dibangun sekarang takutnya nanti terbongkar dan rusak lagi," terang Kang Emil.

Pada penataan tahap 1 yang sudah rampung ini juga pengerjaannya akan terus disempurnakan. Tak hanya estetikanya, melainkan juga fungsi lingkungan supaya tetap terjaga.

"Nanti semuanya dicicil kearah timur, termasuk urusan pencemaran, kekumuhan, lalu ditanami pohon supaya lebih teduh," ujarnya.

Kang Emil mengungkapkan, yang paling ikonik adalah akhir tahun ini akan dibangun jembatan penghubung sisi utara dan selatan Kalimalang, sehingga warga tak perlu harus memutar dulu bila ingin menikmati kedua sisi tersebut.

Ia menuturkan, desain jembatan ikonik tersebut bisa saja seperti jembatan cinta di Paris yang dipenuhi kunci gembok.

Baca juga: Jalur Bekasi-Semarang dan Merak-Bakauheni Diprediksi Macet Saat Mudik Lebaran, Ini Antisipasi Pemerintah

"Akhir tahun (2022) akan dibangun jembatan untuk menyambungkan sisi utara dan selatan. Nanti jembatannya akan ikonik seperti jembatan di Paris yang banyak gembok-gembok, disini nanti kita cari keunikannya apa," ungkapnya.

Menurut Kang Emil, Kota Bekasi memiliki banyak titik potensial untuk dijadikan ruang publik yang nyaman dan aman.

Ia menjelaskan, ciri kota bahagia adalah warganya sering keluar rumah menikmati ruang publik dengan nyaman, aman tanpa rasa takut.

"Kota Bekasi banyak tempat yang belum tersentuh untuk dijadikan ruang publik. Padahal ciri kota bahagia itu warga banyak keluar menikmati ruang publik dengan nyaman dan tanpa rasa takut," tutur Kang Emil.

Pemda Provinsi Jabar selama dua tahun ini sudah membangun revitalisasi Alun-alun Kota Bekasi, Gedung Creatif Center, revitalisasi pasar tradisional, hingga penataan Kalimalang.

"Mudah-mudahan Kota Bekasi makin maju, manusiawi, kreatif dan religius," harap Kang Emil.

Baca juga: Cari Rumah Murah di Bekasi? Yuk Simak Daftar Lelang Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com