Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Ini Buktikan Bidang Teknologi Tidak Hanya Bisa DIkuasai Laki-Laki

Kompas.com - 21/04/2022, 08:32 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika atau STEM di berbagai industri identik dikerjakan oleh laki-laki.

Menurut data Kementerian Perindustrian tahun 2018, hanya 12 persen perempuan yang berasal dari jurusan terkait STEM di Indonesia. Alhasil partisipasi perempuan dalam sektor pekerjaan terkait STEM pun menjadi terbatas.

Namun, stigma ini berusaha dihilangkan oleh Machine Learning Engineer Traveloka, Devina Ekawati.

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Harus Dimiliki agar Menjadi Wanita Karier Sukses

Perempuan lulusan Teknik Informatika di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menantang dirinya untuk mempelajari teknologi baru untuk meningkatkan kemampuannya di bidang TIK.

Dia berusaha untuk mempelajari lebih dalam tentang machine learning dan kecerdasan artifisial tanpa memperdulikan bidang ini masih didominasi laki-laki.

"Sejak awal, saya memilih terjun memelajari machine learning dan Artificial Intelligence karena saya memang punya ketertarikan tinggi terhadap topik tersebut, tanpa melihat bidang ini masih didominasi laki-laki," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (20/4/2022).

Meskipun dalam perjalanannya, dia pernah merasa ragu dengan kemampuannya sebagai perempuan untuk bersaing dengan engineers lain yang masih didominasi laki-laki.

Namun selama dia mempelajari bidang ini, dia tidak menemukan kendala yang berhubungan dengan dirinya sebagai perempuan. Begitupun saat dia bergabung dengan Traveloka.

"Saat saya bergabung dengan Traveloka, saya merupakan machine learning engineer perempuan satu-satunya di tim. Awalnya, tentunya hal ini membuat saya sempat ciut," ucapnya.

Baca juga: Profil 3 Wanita yang Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia

Dia melanjutkan, kekhawatiran tersebut tidak berlangsung lama karena ternyata tim kerjanya sangat mendukung dia untuk mengembangkan kemampuannya di bidang teknologi tanpa mempermasalahkan statusnya sebagai perempuan.

Menurutnya, Traveloka memiliki budaya kerja yang inklusif, sehingga mendorong terciptanya kesempatan berkarir yang sama tanpa melihat perbedaan gender.

Traveloka juga memiliki program pengembangan kemampuan (skills) dalam bentuk training di bawah Traveloka Academy.

"Dukungan ini lah yang memungkinkan saya untuk dapat berkontribusi bukan hanya ke divisi saya saja, tapi juga mendukung perusahaan dalam menghadirkan aplikasi yang lebih interaktif kepada para konsumen," tuturnya.

Oleh karenanya, dia yakin bidang teknologi ini dapat dikuasai siapapun terutama perempuan. Sebab, bidang teknologi ini sangat luas dan banyak kemampuan yang bisa didalami, salah satunya machine learning.

"Justru kendalanya sering kali ada pada diri kita sendiri yang sudah takut duluan untuk eksplor bidang teknologi karena stigma yang ada, di mana bidang ini masih dianggap sebagai bidangnya laki-laki. Padahal kita perempuan, sangat bisa terjun dan berkecimpung di dunia teknologi. Semua skills yang ada di bidang teknologi ini bisa kita pelajari dan pahami tanpa melihat adanya perbedaan gender," tegasnya.

Semangat untuk membuktikan kesetaraan gender di bidang pekerjaan teknologi menjadikan Devina sebagai salah satu contoh Kartini modern di era digital ini.

Dari pengalaman Devina, kita mengetahui bahwa keterlibatan perempuan di dunia teknologi nyatanya mampu meningkatkan perspektif yang lebih beragam sehingga dapat mendorong terciptanya lebih banyak inovasi.

Baca juga: Sri Mulyani dan Bos Pertamina Masuk Jajaran Wanita Paling Berpengaruh di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com