Ashutosh memaparkan bahwa kehadiran pandemi Covid-19 membawa dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan digital marketing.
Terlebih, selama pandemi Covid-19, aktivitas masyarakat dibatasi sehingga mayoritas dilakukan di dalam rumah secara virtual.
Hal itu menjadikan masyarakat semakin terpapar dengan berbagai konten yang disuguhkan melalui internet.
Meski begitu, lanjut Ashutosh, masifnya digitalisasi selama pandemi tak mereduksi peran metode pemasaran konvensional. Sebaliknya, menjadikan dua strategi berbeda tersebut dapat saling melengkapi.
"Di masa mendatang, batas antara media digital dan konvensional akan hilang. Persoalannya bukan lagi siapa yang paling berdampak serta berpengaruh antara satu dengan yang lain, tetapi akan saling melengkapi," kata Ashutosh.
Baca juga: Ingin Jadi Digital Marketing Sukses? Pastikan Punya Sifat ini
Sebagai contoh, tayangan televisi. Ini merupakan konsep konvensional. Namun, kehadiran digitalisasi membuat konten televisi dapat disuguhkan secara digital sehingga dapat menjangkau penonton yang lebih luas melalui platform online.
“Seiring perubahan tersebut, baik brand maupun perusahaan yang beriklan semakin adaptif. Konten yang semula bersifat konvensional akan diakomodasi dengan strategi pemasaran digital sehingga strategi marketing yang dijalankan lebih efektif dan efisien,” terangnya.
Sejalan dengan dinamika yang terjadi di berbagai industri saat ini, Ashutosh blak-blakan soal empat srategi yang GroupM siapkan untuk tetap menjadi pemain utama di lini bisnis iklan.
Pertama, meningkatkan kinerja yang apik dalam memberikan pelayanan kepada konsumen dari berbagai brand serta menjalin kemitraan yang erat dengan industri media.
Kedua, menciptakan ekosistem yang aman bagi brand dalam beriklan. Pasalnya, aksi penipuan di era digital belakangan ini semakin marak. Ini menjadi salah satu fokus utama GroupM dalam memberi pelayanan optimal dalam membantu brand melakukan kegiatan pemasaran.
Baca juga: Berkat Digital Marketing, Hanson Group Raup 4 Kali Lipat Penjualan
“Kami memastikan bahwa brand diakomodasi oleh perusahaan konsultan iklan yang aman. Terutama, terkait confidentiality sebuah brand. Persaingan bisnis kini semakin ketat sehingga berpotensi munculnya oknum serta beragam aksi penipuan,” terang Ashutosh.
Ketiga, memastikan ekosistem media yang tersedia bagi beragam brand. Hal ini untuk mengakomodasi kebutuhan brand dalam menyasar market yang berbeda-beda.
Keempat, GroupM memastikan bahwa semua data konsumen yang dikumpulkan digunakan secara etis dan bertanggung jawab.
“Menghormati privasi setiap orang merupakan bagian penting dalam membuat iklan. Dengan begitu, industri yang kami geluti mendapat kepercayaan dan senantiasa berkelanjutan,” kata Ashutosh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.