Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Berbalik Menguat pada Penutupan Perdagangan Hari Ini

Kompas.com - 21/04/2022, 15:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/4/2022). IHSG sempat menyentuh zona merah di akhir perdagangan sesi I, namun berbalik menguat hingga penutupan sesi II.

IHSG ditutup naik 48,83 poin (0,68 persen) pada level 7.276,19. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 1,2 triliun pada perdagangan hari ini.

Melansir RTI, terdapat 257 saham yang hijau, 289 saham merah, dan 150 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 17,15 triliun dengan volume 20,1 miliar saham.

Baca juga: Jelang Lebaran, Kementan Pastikan Stok dan Harga Bahan Pangan Pokok di Bengkulu Aman

Net buy asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 439,7 miliar. BBCA selama sesi II melesat 3,5 persen di level Rp 7.925 per saham. BBCA juga mencatatkan total transaksi Rp 1 triliun dengan volume 128,9 juta saham.

Kemudian, Bank Mandiri (BMRI) juga mencatatkan aksi beli bersih asing tertinggi selanjutnya sebesar Rp 332,6 miliar. Saham BMRI berada di level Rp 8.300 per saham atau meroket 5,7 persen. Adapun volume perdagangan BMRI mencapai 168,6 juta saham dengan total transaksi Rp 1,4 triliun.

Bank Negara Indonesia (BBNI) juga mencatatkan net buy tertinggi selanjutnya sebesar Rp 266 miliar. BBNI menanjak 4,4 persen di posisi Rp 9.375 per saham dengan volume 66,1 juta saham dan transaksi Rp 609,5 miliar.

Saham yang menopang indeks dipimpin oleh AKR Corporindo (AKRA) yang melesat 9,6 persen di posisi Rp 1.025 per saham. Kemudian, Bank Tabungan Negara (BBTN) yang menanjak 5,7 persen di level Rp 1.760 per saham. Dilanjutkan oleh Elang Mahkota Teknologi (EMTK) yang naik 3,6 persen menjadi Rp 2.820 per saham.

Baca juga: Dharma Polimetal Bakal Tebar Dividen Senilai Rp 120 Miliar

Sementara itu, saham–saham yang menahan indeks hari ini antara lain Harum Energy (HRUM) yang ambles 6,8 persen di level Rp 12.900 per saham. Kemudian, Adaro Minerals (ADMR) yang terperosok 6,8 persen di level Rp 2.600 per saham, dan Vale Indonesia (INCO) yang melemah 5,6 persen di level Rp 8.000 per saham.

Sedangkan bursa Asia mixed dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 1,2 persen dan Shanghai Komposit 2,26 persen, Strait Times menguat 0,4 persen, dan Nikkei bertambah 1,2 persen. Kondisi serupa terjadi pada Bursa Eropa dengan kenaikan Xetra Dax 1,09 persen, sementara FTSE turun 0,03 persen.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sore ini menguat. Berdasarkan data Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp 14.344 per dollar AS, atau naik 13 poin (0,09 persen).

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.348 per dollar AS pada Kamis (21/4/2022), atau menguat dibandingkan sebelumnya Rp 14.351 per dollar AS.

Baca juga: Menteri PUPR: Jalan Tol dan Non-tol Siap Dilalui Pemudik

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com