JAKARTA, KOMPAS.com - Emak-emak memiliki peluang sukses dengan cara berwirausaha. Berdasarkan catatan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, perekonomian bangsa mulai masuk ke dalam fase pemulihan ditandai dengan geliat dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 yang semakin terkendali,
Tercatat sebanyak 84,8 persen UMKM telah beroperasi secara normal. Didukung oleh pemanfaatan platform digital, praktik usaha dari rumah dengan mudah dapat dilakukan termasuk oleh para ibu rumah tangga atau yang sering disebut sebagai mompreneur.
Celebrity dan Mompreneur Zaskia A. Mecca mengatakan, awalnya ia mengalami kesulitan melakukan kegiatan di dunia seni dan perfilman dengan kesibukan sebagai Ibu. Untuk itu, ia mencoba membuka bisnis baju muslim dengan modal awal Rp 7,5 juta dari rumah.
"Seiring menjalankan usaha, saya menjadi semakin bersemangat karena dari satu orang karyawan, kita turut membantu menghidupi banyak orang dan juga mendapat banyak doa dari banyak orang,” kata dia dalam keterangan tertulis Kamis (21/4/2022).
Baca juga: Gernas BBI di Bangka Belitung Diharapkan Dorong Pelaku UMKM Berdaya Saing Global
Menanggapi hal tersebut, Certified Financial Planner (CFP) Daya Uang Lolita Setyawati mengatakan, salah satu faktor utama dari kekuatan UMKM ialah pengelolaan keuangan yang baik.
Ia menjelaskan, dalam perencanaan keuangan terdapat tiga bagian penting yaitu pondasi (cash flow), tiang penyangga, berupa amal, investasi, atau dana darurat, juga atap, berupa proteksi.
“Para mompreneur sebagai pegiat UMKM dapat menggunakan proporsi alokasi sebagai berikut, 50-60 persen untuk biaya rutin, maksimal 30 persen untuk cicilan utang, 10 persen untuk tabungan, dan 10 persen untuk kebutuhan pribadi,” urai dia.
Ia menambahkan, pelaku UMKM perlu mengevaluasi kembali jika biaya pengeluaran lebih besar dari pemasukan untuk melihat sumber dari pengeluaran yang berlebihan serta menambah opsi pemasukan.
Ia melanjutkan, selain memiliki kemampuan pengelolaan uang yang baik, keahlian di bidang digital turut menjadi faktor pendukung keberhasilan usaha.
Baca juga: Sri Mulyani: Ketimpangan Gender di Indonesia Masih Cukup Besar
Saat ini, masyarakat Indonesia perlahan telah beralih ke layanan digital akibat pandemi. Sebab, selain lebih mudah, jasa maupun produk yang ditawarkan juga dapat diakses secara online di mana pun dan kapan pun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.