Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Komitmen ANJ Hadapi Isu Lingkungan, dari Perubahan Iklim hingga Energi Terbarukan

Kompas.com - 22/04/2022, 08:00 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Bahkan, lanjutnya, ANJ menghasilkan energi listrik dari pengolahan limbah menjadi biogas dan menjualnya kepada PLN sebagai independent power producer sehingga menambah pendapatan perusahaan.

Pengurangan GRK dan pengelolaan limbah

Sebagai perusahaan pangan yang berkontribusi pada produksi gas rumah kaca (GRK), ANJ juga terus mengevaluasi bisnis dengan memperhatikan proses bisnis dari pembukaan lahan sampai produksi minyak kelapa sawit.

Baca juga: Dua Anak Perusahaan ANJ di Papua Raih Sertifikasi RSPO

Fitriyansyah menuturkan, produksi GRK ANJ paling besar berasal dari pemakaian pupuk anorganik atau kimia, penggunaan bahan bakar fosil, serta produksi limbah cair.

Untuk mengatasi hal tersebut, ANJ mengurangi pemakaian pupuk anorganik dengan menggunakan pupuk hasil kompos. Bahkan, penggunaan kompos diharapkan bisa mengganti pemakaian pupuk kimia paling tidak hingga 20-30 persen.

Terkait pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, ANJ menggunakan pembangkit listrik dari bahan bakar limbah padat kelapa sawit (cangkang dan fiber atau serat).

“Jadi bersyukur teknologi ini sudah ada di pabrik kelapa sawit. Minyaknya diambil, ampasnya kami bakar untuk menghasilkan steam lalu menghasilkan tenaga listrik untuk operasional perusahaan,” terangnya.

Selain mengolah limbah kelapa sawit menjadi energi, ANJ juga mengolah limbah domestik dan plastik lewat program reduce, reuse, recycle (3R).

Baca juga: Grup ANJ Raih Dua Proper Emas dari KLHK

Di luar ketiga hal tersebut, ANJ turut melakukan efisiensi energi dengan memasang lampu ramah lingkungan bertenaga surya, melakukan daur ulang air dalam proses pembuatan minyak sawit, hingga menggunakan alat elektronik berbahan bakar energi terbarukan.

Terkait pengelolaan limbah, Fitriansyah menerangkan, kelapa sawit memiliki empat limbah, yakni tandang buah kosong, serat atau fiber, cangkang, dan limbah cair (POME).

Sementara itu, tandan buah kosong dari buah kelapa sawit digunakan sebagai pupuk organik atau kompos.

Kemudian, lanjutnya, fiber dan cangkang buah sawit dibakar sebagai biomassa untuk memanaskan suatu boiler, menghasilkan steam untuk memutar turbin dan mengubahnya menjadi listrik. Listrik ini digunakan untuk menjalankan proses pembuatan minyak sawit (CPO).

Dia menyebutkan, semua pabrik minyak sawit ANJ sudah memanfaatkan biomassa yang dikombinasikan dengan diesel ketika pabrik berhenti beroperasi.

Baca juga: ANJ Dorong Masyarakat Produksi Pembasmi Hama dan Disinfektan Ramah Lingkungan

Untuk limbah cair atau palm oil mill effluent (POME) yang berbau dan mengandung gas metana, diproses menjadi biogas untuk dijadikan bahan bakar pembangkit listrik.

“Mesin kami menghasilkan 1,8 megawatt. Itu bisa mengurangi GRK dalam satu tahun itu senilai 45-50.000 ton ekuivalen CO2. Artinya, jika tidak diolah menjadi biogas akan ada 45.000 ton CO2 yang dibuang ke udara menjadi GRK,” katanya.

Konservasi air

Kolam limbah cair pabrik kelapa sawit yang diolah oleh AANE menjadi listrik dan dipasok untuk PLN, Belitung. DOK. ANJ Kolam limbah cair pabrik kelapa sawit yang diolah oleh AANE menjadi listrik dan dipasok untuk PLN, Belitung.

Head of EHS ANJ Group Indra Kurniawan menambahkan, ANJ juga berkomitmen melakukan konservasi air mengingat operasional perusahaan membutuhkan air dalam jumlah besar.

Dalam hal ini, ANJ memastikan kualitas dan kuantitas air yang diambil dengan menyediakan embung untuk program konservasi air dan mengambil air hujan dengan program rain harvesting.

Baca juga: Peduli Krisis Iklim, ANJ Terapkan Inovasi Pertanian Berkelanjutan

“Terkait kelangkaan air yang dapat menimbulkan konflik sosial di sekitar lokasi usaha, kami memastikan limbah yang dihasilkan tidak mencemari air permukaan atau air yang dikonsumsi, baik karyawan perusahaan atau masyarakat sekitar perusahaan,” terangnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com