Oleh: Fauzi Ramadhan dan Fandhi Gautama
KOMPAS.com - “Aku ingin bangun tidur itu bahagia, maka aku mengelola warung kopi”
Begitulah kata Firmansyah, atau kerap dipanggil Pepeng, seorang praktisi dunia perkopian asal Yogyakarta.
Ia selalu bersemangat untuk memperkenalkan berbagai varian kopi Nusantara ke khalayak umum melalui kedai kopi rumahannya yang bernama Klinik Kopi. Uniknya, penyajian kopi yang disuguhkan Pepeng adalah murni, alias tanpa gula.
Kedai kopi miliknya berada di Jalan Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketika berada di sini, kita akan disambut dengan suasana alam nan sejuk serta berhiaskan tanaman bambu di sekelilingnya.
Pepeng mempersilahkan siapa pun untuk datang berkunjung ke sini, tak terkecuali Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com.
Melalui episode siniar (podcast) Beginu bertajuk “Pepeng, Klinik Kopi, Menjadi Kecil, dan Siasat Hidup Bahagia”, Wisnu berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan Pepeng tentang Klinik Kopi, serta bagaimana siasat Pepeng untuk tetap menjadi kecil di tengah besarnya perkembangan bisnis kopi miliknya.
Klinik Kopi yang sempat ramai diperbincangkan karena muncul di film blockbuster asal Indonesia, Ada Apa Dengan Cinta 2, nyatanya dibangun Pepeng atas dasar kesenangannya kepada kopi.
“Yang penting kita bikin sesuatu sing kita seneng. Jadi, ketika kita bikin karya atau bikin sesuatu, ya basic-nya karena kita seneng dulu,” tutur pria berusia 42 tahun tersebut.
Baca juga: Jaga Kesehatan Mental lewat Webinar Anyaman Jiwa: Social Media Detox
Kesenangan yang dibaluti konsistensi ini membawa Pepeng dan Klinik Kopi tetap eksis menyeduh dan memproduksi kopi sejak 2013. Bahkan, ia mengungkapkan bahwa kebosanan yang umumnya hadir ketika berbisnis, justru dikalahkan oleh kesenangannya dengan kopi.
“Ketika aku melakukan ini bertahun-tahun setiap pagi, ritmenya sudah hafal. Bangun tidur tidak ada kata, ‘aduh aku harus buka’, karena buka, ya, buka aja,” ucap Pepeng.
“Sudah ada di (dalam) darahnya, kalau (aku) di sini,” tambahnya.
Menurut Pepeng, kebiasaan yang dilakoni selama sembilan tahun ini dianggapnya bukan sebagai pekerjaan, melainkan rutinitas. Dengan demikian, ia merasa bahwa tidak ada tekanan di dalamnya.
Selanjutnya, Pepeng mengatakan untuk dapat menghadirkan suasana berpengalaman kopi yang unik, selain disuguhkan kopi, pengunjung juga akan disambut dengan kisah-kisah yang terjadi di Klinik Kopi.
“Aku gamau orang dateng kesini cuma dapet kopinya, tok. Dia harus pulang dapet sepaket ada ceritanya, interaksinya, ada pengunjungku,” ucap Pepeng.
Misalnya, Pepeng mengisahkan salah satu pengunjungnya yang datang dari Surabaya. Pengunjung tersebut mampir ke Klinik Kopi, lalu bercerita kedatangannya ke Yogyakarta untuk mengecek kontrakannya karena tahun depan harus pindah ke Kota Budaya tersebut.
Baca juga: Kearifan Tanah Toraja dalam Kopi Mangiru’ Dolo
Meskipun terdengar seperti kisah basa-basi, Pepeng tetap menaruh perhatian besar dari cerita-cerita itu. “Memori-memori itu yang akhirnya membuat aku menjadi menolak tua, karena bertemu orang baru terus,” ungkapnya.
Namun, seperti manusia pada umumnya, lupa merupakan hal lumrah yang sering terjadi. Apalagi, Pepeng setiap harinya bertemu dengan orang baru beserta kisah-kisah mereka.
Oleh karena itu, untuk dapat terus mengingat dan menolak lupa, Pepeng mengikatkan cerita-cerita yang ada di Klinik Kopi lewat kopi.
“Dari kopi, aku bertanya,” ujar Pepeng.
Bagi kamu yang masih penasaran dengan kisah-kisah Pepeng ketika diwawancari oleh Wisnu, dengarkan episode podcast Beginu bertajuk “Pepeng, Klinik Kopi, Menjadi Kecil, dan Siasat Hidup Bahagia”.
Beginu merupakan podcast yang dipandu oleh Wisnu Nugroho, seorang jurnalis, penulis, sekaligus Pemimpin Redaksi Kompas.com, yang membahas pergumulan, paradoks, pengalaman berkesadaran dalam hidup bersosok manusia.
Dengarkan Beginu di Spotify atau akses melalui tautan berikut https://dik.si/beginu_pepeng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.