Seperti diketahui, tiap jalan tol memiliki kapasitas kendaraan yang berbeda. Untuk itu, gerbang tol kerap dimanfaatkan sebagai pengatur derasnya lalu lintas dari satu segmen ruas jalan yang besar ke segmen lain yang lebih kecil.
Terlebih, menurut prediksi Kementerian Perhubungan akan ada lebih dari 40 juta pemudik menggunakan kendaraan pribadi, di mana di antaranya akan melewati jalan tol.
Selain itu jumlah pemudik tahun ini juga diperkirakan meningkat 40 persen dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 di tahun 2019.
"Misalnya dari Jakarta-Cikampek (Japek) menuju ke Trans Jawa. Dari Japek lajurnya ada 4 tapi di Trans Jawa itu hanya 2. Kalau digrojok semua itu nanti Trans Jawanya gak kuat," ucapnya.
Kendati demikian, pihaknya menganggap kebijakan tersebut sebagai tantangan agar bisa meningkatkan pelayanan selama mudik Lebaran 2022.
"Kita memahami arahan tersebut sebagai challenge untuk badan usaha jalan tol khususnya Jasa Marga agar kita bisa menjaga atau meningkatkan kinerja pelayanan transaksi di gerbang tol," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.