BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek

Begini Langkah Nyata Gojek Hadirkan Layanan Transportasi Ramah Lingkungan

Kompas.com - 23/04/2022, 10:03 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – International Energy Agency (IEA) mencatat bahwa rekor emisi karbon tertinggi sepanjang sejarah terjadi pada 2021.

Saat itu, emisi karbon global mencapai 36,3 gigaton karbon dioksida (CO2). Angka ini meningkat sekitar 6 persen ketimbang 2020.

Menurut IEA, peningkatan emisi karbon pada 2021 paling banyak berasal dari pembakaran batu bara dan gas alam. Peningkatan ini bisa mengakibatkan cuaca yang lebih ekstrem. Bahkan, dapat memengaruhi sektor ekonomi dan sosial.

Oleh sebab itu, kontribusi seluruh pihak dibutuhkan untuk membantu mengurangi emisi karbon, termasuk dari sektor transportasi. Pasalnya, semakin tinggi mobilitas warga, maka semakin besar pula jejak karbon yang dihasilkan.

Hal itu pula yang dilakukan perusahaan penyedia layanan transportasi online Gojek. Demi #JadiLebihBaik bersama-sama dalam mengurangi jejak karbon, Gojek menghadirkan layanan transportasi ramah lingkungan melalui program terbarunya, yakni Pohon Kolektif GoGreener (GoGreener Tree Collective).

Lewat program tersebut, pengguna Gojek bisa ikut berkontribusi menanam pohon sambil menggunakan layanan GoRide dan GoCar. Penanaman pohon ini dapat menjadi upaya nyata penyerapan jejak karbon yang dihasilkan pengguna layanan Gojek.

Program yang terintegrasi dengan aplikasi Gojek itu memungkinkan pengguna untuk menambahkan biaya sebesar Rp 1.000 ketika menggunakan layanan GoRide dan Rp 2.000 ketika menggunakan layanan GoCar.

Untuk berpartisipasi dalam program Pohon Kolektif GoGreener, pelanggan Gojek bisa mengetuk ikon yang berada di sebelah tab Voucher ketika memesan layanan GoRide atau GoCar.

(Baca juga: Produk Ramah Lingkungan Kian Diminati, Gojek dan GoTo Financial Dorong Mitra UMKM Kurangi Penggunaan Plastik)

Kemudian, aktifkan fitur “Pohon Kolektif GoGreener” dengan menggeser tombol. Setelah itu, ongkos perjalanan pengguna akan bertambah Rp 1.000 atau Rp 2.000 sesuai layanan yang dipilih. Biaya tambahan ini akan digunakan untuk program penanaman pohon yang difasilitasi Gojek.

Untuk diketahui, terdapat lebih dari 100.000 pengguna yang telah mengaktifkan fitur Pohon Kolektif GoGreener dalam waktu kurang dari satu bulan setelah program ini diluncurkan.

Tata cara mengaktifkan program Pohon Kolektif GoGreener pada aplikasi GojekGojek Tata cara mengaktifkan program Pohon Kolektif GoGreener pada aplikasi Gojek

Sebagai langkah awal peluncuran program tersebut, Gojek telah menanam 1.000 bibit pohon di Demak, Jawa Tengah.

Kemudian, setiap tiga bulan, pohon yang dikumpulkan oleh konsumen lewat fitur Pohon Kolektif GoGreener akan ditanam di lokasi tersebut dan lokasi-lokasi lain.

Adapun hasil penanaman pohon akan didaftarkan pada Sistem Registrasi Nasional (SRN) yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Selain melalui dua inisiatif tersebut, upaya Gojek menghadirkan layanan transportasi berkelanjutan turut dihadirkan layanan GoTransit yang dikembangkan Gojek. Fitur ini memungkinkan terjadinya integrasi layanan transportasi Gojek dengan penyedia layanan transportasi publik. Lewat peningkatan penggunaan layanan transportasi publik, konsumen bisa turut mengurangi jejak karbon.

Dukung ekosistem kendaraan listrik

Saat berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi jejak karbon adalah menghadirkan kendaraan elektrifikasi.

Oleh sebab itu, Gojek juga menghadirkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui Electrum untuk memudahkan setiap orang untuk mengadopsi gaya hidup baru yang #JadiLebihBaik.

Untuk diketahui, Electrum merupakan perusahaan hasil kerja sama Gojek dengan TBS Energi Utama (TBS), Pertamina, Gogoro, dan Gesits.

(Baca juga: GoRide Resmi Pakai Motor Listrik, Langkah Dukung Inisiatif G20)

Direktur Electrum sekaligus Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder Gojek Kevin Aluwi menilai, pengadopsian sepeda motor listrik ke dalam layanan transportasi merupakan langkah tepat untuk Indonesia.

“(Di Indonesia), penggunaan sepeda motor lebih banyak jika dibandingkan mobil,” ujar Kevin seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Kevin menjelaskan, pemanfaatan motor listrik merupakan upaya perusahaan untuk mencapai net zero emission (NZE) yang menjadi salah satu tujuan Grup GoTo.

Sebagai informasi, Grup GoTo–induk perusahaan Gojek–memiliki komitmen untuk mewujudkan Three Zeros, yakni NZE atau nol emisi karbon, zero waste atau nol sampah, dan zero barriers atau nol hambatan, pada 2030.

Gojek juga berkomitmen menjadi platform netral karbon dan menargetkan 100 persen armadanya menggunakan kendaraan listrik pada 2030.

Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.

Komitmen itu diapresiasi Presiden Jokowi. Pasalnya, langkah itu juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam menggencarkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia guna mewujudkan Nationally Determined Contribution (NDC).

Melalui NDC, pemerintah punya target untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030.

Hal tersebut disampaikan Jokowi pada peresmian kolaborasi ekosistem kendaraan listrik Electrum di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) MT Haryono di Jakarta, Selasa (22/2/2022).

“Saya sangat menghargai keberanian perusahaan-perusahaan yang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir,” kata Jokowi.

Sebagai informasi, pengadopsian motor listrik pada layanan GoRide Electric telah melewati uji coba komersial pada Desember 2021. Uji coba ini pun mendapat respons positif, baik dari mitra driver maupun konsumen.

(Baca juga: Fitur Carbon Offset GoTo Group dan Jejak.in Resmi Diadopsi Kemenparekraf)

Dalam uji coba tahap satu itu, mitra driver mengaku bisa menghemat biaya operasional hingga 30 persen atau mencapai Rp 500.000-700.000 dalam sebulan.

Hal itu dialami Ismail, mitra Gojek yang telah ikut serta dalam layanan GoRide Electric.
Ketika menggunakan bahan bakar minyak (BBM), Ismail bisa menghabiskan Rp 40.000-50.000 per hari.

“Namun, dengan ini (motor listrik), saya cukup mengeluarkan Rp 30.000 untuk biaya sewa per hari. Ada selisih Rp 15.000 sehingga saya bisa hemat. Ini belum menghitung (biaya untuk) oli dan servis perawatan karena sudah include semua dari Gojek. Ini sangat membantu teman-teman (driver)," jelas Ismail.

Untuk diketahui, saat ini, layanan GoRide Electric baru tersedia di wilayah Jakarta Selatan dan akan diperluas ke kota-kota lain.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com