Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Sepekan, Harga Minyak Dunia Anjlok 5 Persen

Kompas.com - 23/04/2022, 15:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia tergelincir pada penutupan perdagangan Jumat waktu AS (Sabtu pagi), yang sekaligus mencatatkan kerugian sebesar 5 persen selama sepekan ini.

Anjloknya nilai minyak dunia dipicu kekhawatiran terkait prospek pertumbuhan ekonomi global yang melemah, suku bunga obligasi yang meningkat, kebijakan lockdown di China akibat Covid-19, dan Uni Eropa yang masih mempertimbangkan larangan impor minyak dari Rusia.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Mengutip CNBC, Sabtu (23/4/2022), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup turun 1,68 dollat AS atau 1,6 persen ke level 106,65 dollar AS per barrel.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir turun 1,72 dollar AS atau 1,6 persen ke level 102,07 dollar AS per barrel.

Kedua kontrak acuan minyak tersebut, turun hampir 5 persen pada minggu ini karena kekhawatiran rendahnya permintaan dan semakin ketatnya pasokan galobal. Padahal Brent, sempat mencapai level 139 dollar AS per barrel pada bulan lalu, menjadi harga tertinggi sejak 2008.

Pada pekan ini, Dana Moneter Internasional (IMF) melaporkan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,6 persen, dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,4 persen pada Januari 2022.

Alasannya, perekonomian global terimbas perang Rusia-Ukraina dan laju kenaikan inflasi kini menjadi bahaya yang nyata bagi banyak negara, serta mempertimbangkan dampak dari kebijakan lockdown di China.

Kondisi pelemahan ekonomi global ini akan semakin dalam jika negara-negara Barat memperluas sanksi mereka terhadap Rusia karena invasi yang dilakukan terhadap Ukraina. Sanksi tersebut bisa membuat harga energi naik lebih lanjut.

Adapun China merupakan negara importir minyak mentah terbesar di dunia. Namun, permintaan China untuk bensin, solar, dan bahan bakar penerbangan pada April 2022 diperkirakan turun 20 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kenaikan 50 basis poin (bps) suku bunga acuan AS akan dibahas pada pertemuan kebijakan Fed pada Mei 2022. Kebijakan moneter yang agresif itu mendorong dolar ke level tertinggi lebih dari dua tahun.

Baca juga: Akhir Pekan, Alfamart dan Indomaret Tebar Banyak Promo untuk Biskuit Kaleng dan Sirup

Penguatan dollar AS membuat minyak dan komoditas lainnya menjadi lebih mahal bagi pelaku pasar yang memegang mata uang lainnya.

"Pada tahap ini, kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi China dan pengetatan berlebihan oleh The Fed, yang membatasi pertumbuhan ekonomi AS, tampaknya menyeimbangkan kekhawatiran bahwa Eropa akan segera memperluas sanksi terhadap impor energi Rusia," kata Analis di Sekuritas Oanda, Jeffrey Halley.

Meski IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang artinya permintaan minyak berpotensi rendah, namun kondisi pasokan di pasar minyak global tetap ketat. Stok minyak mentah AS dilaporkan turun tajam sebanyak 4,5 juta barrel pada pekan lalu,

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia atau OPEC+, juga sedang berjuang memenuhi target produksi mereka. Realisasi produksi OPEC+ sebesar 1,45 juta barrel per hari (bph), berada di bawah target produksi Maret.

Kondisi pasokan juga dipengaruhi gangguan produksi yang terjadi di Libya. Unjuk rasa terhadap Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibah yang berakhir blokade di ladang utama dan terminal ekspor telah membuat produksi negara itu minyak hilang 550.000 barel per hari.

Pasokan minyak global bisa semakin ketat jika Uni Eropa memberlakukan embargo pada minyak Rusia, seperti yang dilakukan lebih dulu oleh AS dan Inggris.

Rusia merupakan pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia dengan berkontribusi 7 persen dari total minyak global. Sanksi menggangu perdagangan minyak Rusia sekitar 4-5 juta barrel per hari di pasar global.

Baca juga: Pelat Nomor Kendaraan Dicatat, Bolak-balik Isi BBM Pasti Ketahuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com