Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Investor Amerika Serikat, Bos OJK Pamer Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI

Kompas.com - 25/04/2022, 06:35 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor jasa keuangan Indonesia yang terdiri dari sektor perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non bank (IKNB) terus melanjutkan tren perbaikan dari dampak pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam gelaran "The Indonesia B20 Roadshow: Indonesia-US Business Forum" yang dihadiri oleh pebisnis dan tokoh ekonomi Amerika Serikat (AS).

Untuk sektor perbankan, tren perbaikan terefleksikan dari laju intermediasi yang terus meningkat. Per Februari kredit perbankan sudah tumbuh 6,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) dengan risiko yang terkendali terlihat dari data rasio kredit macet (non performing loan/NPL) gross 3,1 persen.

Baca juga: Permintaan Kredit Meningkat, Likuiditas Perbankan Aman?

"Industri perbankan Indonesia juga menunjukkan ketahanan yang konsisten dengan tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) saat ini sebesar 25,8 persen. Angka di atas 20 persen ini konsisten terus meski melewati masa pandemi, dan bahkan terus membaik," tutur Wimboh, dalam keterangannya, Minggu (24/4/2022).

"Hal ini menunjukkan perbankan Indonesia sangat aman menghadapi potensi risiko di masa depan," tambahnya.

Sementara itu untuk pasar modal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menguat 9,94 persen sejak awal tahun 2022 (year to date/ytd) ke level 7.235,53 dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.

Perolehan dana juga terus mencerminkan optimisme pasar dengan 18 Initial Public Offerings (IPO) sepanjang tahun 2022, dengan nilai Rp 19,21 triliun.

Kemudian untuk sektor IKNB, tercatat Risk Based Capital (RBC) pada asuransi jiwa dan asuransi umum dan reasuransi terjaga dengan baik masing-masing di 535,7 persen dan 323,1 persen.

Pertumbuhan pembiayaan dari perusahaan pembiayaan juga membaik, tumbuh sebesar 2,43 persen yoy, dengan rasio pembiayaan macet (Non Performing-Finance/NPF) perusahaan pembiayaan juga stabil di 3,25 persen.

Menurut Wimboh, data kinerja industri jasa keuangan yang stabil tersebut menjadi informasi yang menarik bagi para calon investor asing yang ingin berinvestasi di perusahaan-perusahaan jasa keuangan.

"Ataupun berinvestasi di sektor usaha lainnya di Indonesia," ucap dia.

Baca juga: OJK Terbitkan Dua Aturan Perbankan Baru, Soal Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com