Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Covid-19 Sudah Menyebar ke Beijing, Warga Panic Buying

Kompas.com - 25/04/2022, 14:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

BEIJING, KOMPAS.com - Wabah Covid-19 di China terus memburuk. Dari Shanghai, kini menyebar ke wilayah Beijing. Pemerintah bahkan telah mengarantina kompleks perumahan di sekitar distrik Chaoyang akibat penyebaran kasus.

Meningginya wabah Covid-19 di Beijing membuat warga sekitar gelisah tak punya persiapan jika pembuat kebijakan benar-benar mengunci seluruh kota, mengingat China menerapkan restriksi ketat, Zero Covid.

Alhasil, warga terpicu aksi panic buying (pembelian karena panik) karena takut tidak siap dengan bahan makanan di rumah selama lockdown. Mereka bergegas menimbun persediaan setelah pemerintah mengumumkan rencana pengujian massal dan mengunci beberapa daerah.

Baca juga: Imbas Lockdown di China, Harga Minyak Dunia Kian Merosot

Para pejabat setempat telah memperingatkan, akan lebih banyak kasus penyebaran dalam beberapa hari mendatang.

"Wabah saat ini kompleks dan tersembunyi," ucap Juru Bicara Pemerintah Beijing, Xu Hejian, sembari bersumpah akan mengambil tindakan pencegahan, dikutip dari Bloomberg, Senin (25/4/2022).

Selain itu, penyebaran Covid-19 dan ketatnya restriksi yang selama ini diterapkan negeri Tirai Bambu itu juga menyeret turun stok minyak dan bijih besi.

Tercatat, bijih besi berjangka merosot lebih dari 11 persen, sementara minyak turun sekitar 3 persen dan diperdagangkan di bawah 100 dollar AS per barel. Sementara itu, saham China merosot dan mata uang Yuan jatuh ke level terlemah dalam setahun terakhir.

Baca juga: China Masih Pangsa Pasar Terbesar Ekspor RI hingga Maret 2022

Tutup Distrik Chaoyang di Beijing

Asal tahu saja, pemerintah China sudah menutup puluhan kompleks perumahan di kota berpenduduk lebih dari 20 juta orang dan pusat politik tersebut.

Pemerintah juga mengimbau penduduk distrik timur Chaoyang untuk diuji hingga 3 kali pada pekan ini karena ditemukan puluhan infeksi selama akhir pekan. Hari pengujian yang ditetapkan, yakni pada Senin, Rabu, dan Jumat.

Kewajiban tes membuat antrean panjang yang mengular di sekitar kompleks apartemen.

Di sisi lain, toko kelontong online dan toko kelontong offline makin banyak menjual makanan segar, kebutuhan dapur, dan kebutuhan pokok lainnya, seperti masker dan antiseptik.

Tingginya permintaan barang kebutuhan pokok membuat pihak berwenang di Beijing meningkatkan pasokan dan mengirimkan sayuran segar ke Distrik Chaoyang.

Meituan dan aplikasi pesan antar makanan lainnya juga telah meningkatkan tenaga kerja sebanyak 70 persen untuk membantu menyortir pesanan yang meningkat. Mereka bekerja keras bisa mengirimkannya ke pelanggan pada hari yang sama.

Di Shanghai, kasus kematian mencapai 51 orang kemarin, sebagian besar orang tua. Sementara itu, 196 pasien dalam kondisi parah dan 23 lainnya dalam kondisi kritis. Hanya dalam sehari pada Minggu, kasus baru meningkat 19.455 kasus.

China sendiri telah mengirim 9 tim medis untuk meningkatkan perawatan kasus parah ke 8 rumah sakit yang ditunjuk di Shanghai. Tim terdiri lebih dari 360 ahli dengan pengalaman perawatan intensif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com