JAKARTA, KOMPAS.com - Lippo Group berupaya untuk mendorong kinerja positif di tahun 2022 ini melalui beberapa implementasi stratergi. Antara lain, penerapan manajemen portofolio, capital structure atau capital recycling.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady mengatakan, penerapan strategi tersebut diharapkan mampu mendorong kinerja entitas usaha dan meningkatkan nilai Lippo Group secara keseluruhan.
“Transformasi bisnis Lippo Group dengan menerapkan manajemen portofolio, capital structure atau capital recycling. Tujuannya, selain untuk memperkuat kinerja entitas usaha juga meningkatkan nilai dan memberikan efek positif bagi grup secara keseluruhan,” kata John Riady dalam keterangan tertulis, Senin (25/4/2022).
Baca juga: Profil Grace Tahir, Ayahnya Orang Terkaya RI Pendiri Mayapada Group, Ibu dari Keluarga Lippo Group
John mengatakan, dengan berpijak pada prinsip operational excellence, pihak manajemen bertekad untuk terus melanjutkan program transformasi di tahun-tahun mendatang agar semakin meningkatkan nilai perusahaan dan mencapai pertumbuhan secara berkelanjutan.
“Strategi manajemen portofolio ini ikut berkontribusi memupuk keuntungan dan menjaga kinerja jangka panjang korporasi. Langkah tersebut berlanjut pada kuartal pertama tahun ini,” tambah dia.
Baca juga: Lippo Group: Tidak Satu Sen Pun Kami Terima Dana BLBI
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2021 entitas Group Lippo, seperti PT Matahari Department Store (LPPF) membeli Kembali hampir 9 persen dari saham melalui program buyback, nilai nya hampir mencapai Rp 600 miliar.
Lippo Group juga melakukan restrukturisasi kepemilikan di PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) pemilik jaringan gerai Hypermart. Hal itu dilakukan setelah kedatangan Consilium Frontier Equity Fund LP dari Amerika Serikat yang memborong saham MPPA, sehingga kepemilikan Consilum sekitar 7,35 persen.