Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bisnis La Tahzan, Berjualan Sambil Mengedukasi Pelanggan

Kompas.com - 25/04/2022, 20:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjalankan sebuah bisnis bukan melulu tentang mencari keuntungan semata. Bagi sebagian orang, berjualan juga merupakan salah satu cara untuk berbagi keberkahan sekaligus menjalin silaturahmi.

Salah satunya adalah Mutiara Nisa. Ia merupakan pengusaha wanita sukses dalam membangun sebuah usaha yang turut menjadi berkah bagi pelanggannya.

Melalui toko La Tahzan, ia menjual produk pendukung kesehatan seperti kurma, madu, safron, dan produk herbal lainnya. Ia menjelaskan, La tahzan dalam Bahasa Arab berarti jangan bersedih. Ia memiliki misi untuk bisa berbagi kebahagiaan baik dengan pelanggan, karyawan, maupun komunitas di sekitarnya.

Perempuan yang akrab dipanggil Mutia ini awalnya membangun toko La Tahzan pada tahun 2018 sebagai usaha sampingan.

Baca juga: Cerita Kartini Zaman Now Hayyu Luthfi Jadi Data Analyst Traveloka: Kini Bidang IT Bukan Hanya untuk Laki-laki...

Awalnya, ia terbiasa mendengarkan keinginan orang di sekitarnya untuk memiliki momongan. Mutia lalu mulai menawarkan produk kurma muda ke teman-temannya yang sedang menjalankan program kehamilan.

Tak disangka, banyak dari teman-temannya yang kemudian berhasil hamil. Pengalaman itu mendorong Mutia untuk mengembangkan usahanya, dengan fokus pada produk kesehatan yang bisa mendukung program kehamilan dan menjaga imunitas tubuh.

“Sesuai dengan filosofi di balik nama toko saya La Tahzan yang artinya jangan bersedih, saya ingin berbagi kebahagiaan dengan membantu menggapai mimpi, di antaranya dengan menyediakan berbagai produk yang dipercaya berkhasiat membantu program kehamilan seperti kurma, buah zuriat, dan produk kesehatan lainnya. Alhamdulillah, banyak yang berhasil berkat produk yang kami tawarkan,” kata dia.

Baca juga: Kisah Wanita yang Patahkan Streotype Pekerjaan IT Hanya untuk Kaum Pria

Memulai usaha sebagai bisnis rumahan, kini La Tahzan kian mendulang sukses dan memiliki banyak reseller.

Seiring dengan perkembangan La Tahzan, kemudian mendorong Mutia untuk menjadikan La Tahzan sebagai pekerjaan utamanya. Salah satu langkahnya dengan terus menambah jumlah karyawan.

Ia memilih untuk memberdayakan para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai karyawan dengan melatih mereka agar memiliki kemampuan administrasi dan marketing yang mumpuni. Ia berharap bisa mendukung mereka yang berpotensi untuk meraih mimpi dan cita-cita, baik dari segi ekonomi maupun peningkatan keterampilan.

“Menurut saya, sukses bukan hanya tentang keuntungan semata, tetapi sukses adalah ketika dapat membantu membahagiakan dan mewujudkan impian banyak orang. Makanya saya juga sangat senang kalau mendengar pelanggan berhasil dalam program kesehatan dan kehamilannya, ataupun melihat karyawan dan mitra reseller saya juga turut berkembang,” ucap Mutia.

Baca juga: Bantu Nelayan dan Masyarakat Pesisir, Ini Kisah UMKM yang Pandai Melihat Peluang dari Berjualan di Shopee

Sekarang, La Tahzan memiliki 20 orang karyawan di Jakarta dengan gudang dan cold storage milik sendiri untuk menjaga khasiat dan kualitas dari produknya

Dalam strategi pemasaran La Tahzan, Mutia memutuskan untuk fokus berjualan di e-commerce. Namun ternyata, hal ini tidak berjalan mudah begitu saja.

Untuk memasarkan produknya, ia terus mengembangkan ide yang muncul di kepalanya. Namun demikian, ia kemudian menemukan cara untuk merebut hati pelanggan.

Baca juga: Cerita Desak Lepas dari Jerat Rentenir berkat Bank Syariah, Kini Raup Omzet hingga Rp 3 Juta Sehari

Pertama-tama, ia membeberkan seorang penjual perlu untuk memperhatikan kualitas produk yang dijual. Kemudian, selalu memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Adanya fitur chat misalnya di e-commerce seperti Lazada membantu Mutia untuk memberikan layanan sekaligus mengedukasi pelanggan dengan cepat dan efektif.

"Ketiga adalah pemasaran media sosial. Manfaatkan media sosial untuk menarik perhatian pelanggan dan mendorong traffic ke toko di e-commerce,” ujar Mutia.

Menjaga komunikasi yang baik dengan pelanggan diyakini Mutia sebagai salah satu kunci pertumbuhan usahanya.

“Biasanya calon pelanggan akan banyak bertanya tentang khasiat produk tertentu sebelum membeli. Karena itulah melayani pertanyaan mereka dengan cepat sekaligus memberikan edukasi melalui fitur chat di Lazada menjadi salah satu cara memberikan layanan pelanggan yang memuaskan,” tutur Mutia.

Baca juga: Apa Peran Perempuan dalam Mengembangkan Dunia Teknologi?

Ke depannya, Mutia bercita-cita agar La Tahzan dapat terus memberikan berkah bagi karyawan dan pelanggannya.

“Hal yang paling membahagiakan adalah saat pelanggan berhasil dengan program kehamilannya sehingga mendapat momongan. Selain berkeinginan untuk terus memberikan harapan bagi orang lain agar tidak bersedih, sesuai filosofi nama La Tahzan, saya juga bermimpi bisa menjadi penyedia produk pendukung kesehatan yang natural nomor satu di Indonesia,” tutup Mutia.

Baca juga: Kisah Kartini Masa Kini, Es Marem Bu Ning Kranggan Berhasil Bertahan Puluhan Tahun Karena Sosok Perempuan Mandiri 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com